Dark/Light Mode

Awal Puasa Beda

Lebaran Barengan Aminkan

Minggu, 24 April 2022 07:30 WIB
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono. (Foto: BMKG).
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono. (Foto: BMKG).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada kabar menggembirakan buat ummat Islam Indonesia. Meskipun awal puasa berbeda, Insya Allah Lebarannya bisa bareng. Alhamdulilah

Kabar tersebut disampaikan Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono. Dia memprediksi, hilal atau bulan baru pertanda Lebaran akan terlihat, Minggu (1/5) sore. Prediksi itu, hasil penghitungan (hisab) yang dilakukan BMKG.

“Berdasarkan data-data tersebut di atas, pengamatan rukyat hilal pada 1 Mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati). Namun, tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di setiap lokasi pengamatan,” kata Rahmat, kemarin.

Baca juga : Kowani Ajak Perempuan Berperan Dalam Pembangunan Industri Pariwisata

Untuk diketahui, konjungsi atau ijtimak awal bulan Syawal 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada Minggu 1 Mei. Umur bulan baru berkisar 12 hingga 15 jam 30 menit saat matahari terbenam.

Rahmat menjelaskan, tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar di antara 3,79 derajat di Merauke, Papua dan hingga 5,57 derajat di Sabang, Aceh. Elongasi hilal sebesar 4,88 derajat di Oksibil, Papua hingga 6,35 derajat di Sabang, Aceh.

Meski begitu, BMKG tak mau terburu-buru menetapkan Lebaran jatuh pada Senin (2/5). BMKG meminta masyarakat menunggu keputusan resmi pemerintah.

Baca juga : Waspada, Jangan Kepedean

“Untuk mengawali bulan Syawal 1443 H, umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu hasil Sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal,” ujarnya.

Hal senada dikatakan Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin. Dia memprediksi hal yang sama. Ia menyebut, 1 Syawal 1443 Hijriah atau Lebaran 2022 jatuh pada 2 Mei.

Jika prediksi-prediksi tersebut tepat, maka waktu Lebaran yang ditetapkan Pemerintah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan jatuh pada hari yang sama. Padahal, waktu awal Ramadan yang ditetapkan pemerintah dan Muhammadiyah berbeda. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.