Dark/Light Mode

Krishna Murti: Jadi Polisi Memang Nggak Ngenakin, Tapi Jangan Pungli Dong

Rabu, 26 Oktober 2022 08:07 WIB
Kadiv Hubinter Polri Krishna Murti (Foto: Instagram)
Kadiv Hubinter Polri Krishna Murti (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada hakikatnya, pekerjaan polisi itu tidak disukai orang. Begitu kata Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Krishna Murti.

Misalnya saja, ketika ada orang melakukan pelanggaran, pelakunya pasti tak suka saat dihentikan. 

"Lebih nggak suka lagi saat ditilang, dan lebih-lebih nggak suka saat dipungli," ungkap mantan Wakapolda Lampung itu, melalui akun Instagramnya, Rabu (26/10).

Hal yang sama juga terjadi, saat polisi menerima laporan kejahatan. 

Baca juga : KY Periksa Etik PNS MA Tersangka Dugaan Suap Penanganan Perkara

Jika tidak menunjukkan kualitas pelayanan yang baik, orang pasti tidak suka. Terutama, kalau nggak respons sama yang melapor. Ditambah lagi, kasusnya tak jelas sampai di mana.

"Yang paling nyebelin, polisi malah minta uang sama pelapor. Begitu nangkep penjahatnya, pelaku dan keluarga juga nggak terima," cetus Krishna.

"Memang, pekerjaan polisi bikin nggak nyaman. Tapi, jangan ditambah-tambah lagi dengan pungli. Apalagi  kewenangan dipakai jadi modus. Wong kita bener saja sudah menyebalkan. Apalagi kita gak bener," imbuhnya.

Namun, Krishna yang pernah menjadi mantan atasan Ferdy Sambo semasa bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya pada 2015-2016 ini, mengingatkan niat awal ketika memutuskan berkarier sebagai polisi. 

Baca juga : Jasa Investigasi, Peluang Baru Profesi Akuntan Publik

"Siapa suruh kita jadi polisi? Kan kita-kita juga yang daftar dan berniat jadi polisi. Kalau dulu niatnya mau mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara, ya luruskan saja niat itu," papar Krishna.

"Kalau niatnya memang mau cari pekerjaan, ya bekerja saja yang baik. Kalau niatnya salah, ya berarti tunggu waktu saja kena masalah. Apalagi, zaman sekarang. Zamannya netizen bisa cekrek-cekrek pakai hengpong jadul," imbuh polisi kelahiran Ambon, 15 Januari 1970.

Dia menuturkan, jadi polisi baik, tak berarti tidak menangkap pelaku. Bukan berarti, tidak mengamankan kerusuhan. Bukan berarti, tidak menindak pelanggar. Juga tak berarti, nggak tegas sama para pelaku.

"Cukup jangan pungli-punglian aja. Masih banyak cara lain cari rezeki," ucapnya.

Baca juga : Pagi Ini Rupiah Menghijau, Nggak Kebakaran Lagi

Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 yang berpengalaman dalam bidang Reserse ini pun menceritakan pengalamannya, setiap kali menangkap pelaku.

Dia bilang, penjahatnya malah seneng masuk sel tahanan.

"Katanya gini, terima kasih, Bapak sudah baik sama saya. Karena saya masukin tahanannya sambil senyum. (walaupun dalam hati saya geregetan)," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.