Dark/Light Mode

Bantu Kualitas Hidup Masyarakat, JEC Hospital Gelar Baksos Operasi Mata Juling

Senin, 14 November 2022 10:04 WIB
Foto: Dok. JEC
Foto: Dok. JEC

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebuah studi terbaru melaporkan prevalensi strabismus (atau biasa disebut mata juling) secara global diperkirakan mencapai 1,93 persen.

Angka ini menunjukan bahwa setidaknya 148 juta orang di seluruh dunia menyandang strabismus.

Sementara, hasil pemeriksaan mata lengkap terhadap 3.009 anak usia 6-72 bulan di Singapura memperlihatkan bahwa 15 persen di antaranya mengalami strabismus.

Baca juga : Gus Halim: Harus Sejalan Dengan 18 SDGs Desa

Strabismus terjadi akibat gangguan atau kelemahan pada kontrol otak terhadap otot mata sehingga bola mata tidak berada pada posisi yang sejajar satu sama lain (neuromuscular weakness).

Terjadinya strabismus pada anak juga berisiko pengaruhi perkembangan fungsi penglihatannya. Bahkan, tanpa penanganan yang tepat, penyandang strabismus bisa berisiko terkena mata malas (ambliopia) dan gangguan perkembangan binokularitas, yakni gangguan pada pembentukan kemampuan penglihatan tiga dimensi atau binokular.

“Penyandang mata juling tidak hanya berisiko terdampak dari sisi kesehatan penglihatannya saja. Strabismus juga memberi dampak yang menyulitkan penyandangnya mendapatkan hidup berkualitas,” jelas Dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics Gusti Suardana.

Baca juga : Verifikasi Faktual Partai Gelora Penuhi Syarat, KPU Segera Gelar Rapat Pleno

Apalagi, menurut dia masyarakat masih melihat penyandang strabismus sebagai kelompok yang berbeda. Prasangka, kesalahpahaman, dan perlakuan negatif akibat stigma yang keliru turut meningkatkan tekanan sosial yang mau tak mau sering penyandang strabismus alami.

Temuan lain (menyebut penyandang strabismus berisiko mengalami gangguan mental 10 persen lebih tinggi; termasuk lebih rentan terhadap gangguan psikologis seperti keinginan bunuh diri, depresi, ansietas, fobia sosial, hingga skizofrenia.

Terdorong situasi tersebut, RS Mata JEC @Kedoya menggagas “Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC”.

Baca juga : Genjot Kualitas Layanan JKN, BPJS Kedepankan Kolaborasi dan Digitalisasi

Melalui pemberian operasi mata juling gratis kepada 100 pasien. Inisiatif ini menjadi aksi sosial perdana yang berfokus pada penanganan mata juling di Indonesia.

“Inisiatif ini perdana berlangsung tahun ini, kami gagas sebagai kepedulian JEC untuk membantu masyarakat penyandang strabismus, terutama dari kalangan membutuhkan, agar bisa mendapatkan kembali kualitas hidup mereka," ujar dokter yang menjabat Ketua Bakti Sosial Operasi Mata Juling JEC Inisiatif salah satunya dari Co-Founder PT NSD/JED Eye Hospital and Clinics Darman Purba yang mendominasi Rp 150 juta. untuk penanganan 100 penyandang mata juling mulai tahap pemeriksaan tindakan operasi hingga pemulihan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.