Dark/Light Mode

Peringati Hari Perempuan Internasional, Regina Art Pentaskan Monolog Cotton Candy Di New York

Jumat, 10 Maret 2023 20:13 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum seni pertunjukan asal Indonesia Regina Art kembali mementaskan monolog Cotton Candy yang disadur dari Ruang Arumanis di New York, Amerika Serikat, pada peringatan Hari Perempuan Internasional.

Aktris dari Regina Art, Joane Win mengatakan, pada pementasan Cotton Candy, terdapat karakter Lisa yang digambarkan tengah berjuang mengatasi trauma di sebuah lembaga kesehatan mental. 

Meski dilengkapi fasilitas yang memadai, ternyata hal itu tidak serta merta dapat menyembuhkan luka batin yang Lisa rasakan.

“Pada kenyataannya masih banyak korban kekerasan seksual yang tidak mampu menjangkau fasilitas kesehatan atau tidak mendapatkan pendampingan dari psikolog,” katanya, dalam keterangan tertulis, Jumat (10/3).

Baca juga : Peran Perempuan Iran dan Indonesia dalam Rekonstruksi Peradaban Baru Dunia

Dilansir dari laman resmi, International Women's Day 2023 mengangkat tema Embrace Equity, yaitu memberi kesempatan dan dukungan bagi tiap perempuan sesuai dengan kondisi dan latar belakang tiap individu tersebut.

"Kami berharap kisah Lisa ini dapat mendorong banyak pihak untuk lebih memberikan dukungan bagi pemulihan mental korban kekerasan seksual, sesuai dengan kondisi masing-masing korban karena mereka butuh penanganan yang tepat, dan harapan hidup yang masih panjang,” tutur Joane. 

Dalam kasus kekerasan seksual, perempuan masih menjadi kelompok rentan mendapat kekerasan seksual. Proses penegakan hukum, juga seringkali mengabaikan kesehatan mental para penyintas.

Dengan penjiwaan dan penguasaan panggung, Joane Win menghantarkan pesan yang ingin disampaikan kepada para penonton.

Baca juga : Dubes Kanada Nadia Burger, Peringati Hari Perempuan Internasional Dengan Speed Mentoring

"Saya sangat menyukainya, terasa sangat intens, saya dapat merasakan rasa sakit yang dia alami, saya merasa Joane Win seperti benar-benar mengalami kejadian tersebut pada saat dia tampil tadi,” kata Perwakilan Broadway League Administrators, Noemi.

Hal yang sama disampaikan Leo Rubenfien, seorang penulis buku dan fotografer terkenal di New York. Dia menyebut, pertunjukan itu sangat menarik.

Dukungan untuk Regina Art juga datang dari aktivis perempuan dan produser dokumenter Tanah Air, yaitu Olin Monteiro, yang menyatakan seni dengan perspektif gender dan empati sangat penting untuk menyuarakan isu kekerasan terhadap perempuan dan mengangkat harkat bagi perempuan.

Monolog yang sedemikian nyata menjadikan seni lebih bermakna dengan penampilan yang menggugah penonton, sekaligus berpihak pada suara korban yang selalu ditekan oleh suara-suara dalam pusaran gerak teknologi dan informasi di Indonesia, yang kadang belum memperjuangkan kepentingan perempuan penyintas.

Baca juga : Kanada Gelar Speed Mentoring Hari Perempuan Internasional

“Semoga lebih banyak karya seni yang lantang menggali isu-isu perempuan seperti Ruang Arummanis/Cotton Candy,” harap Olin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.