Dark/Light Mode

Perlu Anda Tahu, Tips Aman Puasa Untuk Penyandang Autoimun

Rabu, 22 Maret 2023 17:19 WIB
Perlu Anda Tahu, Tips Aman Puasa Untuk Penyandang Autoimun

RM.id  Rakyat Merdeka - Puasa sebagai salah satu Rukun Islam, wajib hukumnya bagi setiap muslim yang telah baligh, sehat, dan berakal.

Dalam istilah medis, puasa dikenal dengan istilah prolonged intermitten fasting.

Karena dalam puasa, terjadi perubahan pola makan dari 3 kali sehari menjadi 2 kali sehari, dengan jarak 14 jam. Tidak makan dan minum sejak sahur sampai berbuka.

Bagaimana dengan pasien autoimun, apakah aman menjalankan puasa?

Baca juga : IDAI Percaya Obat Sirup Aman, Caca Tengker Rekomendasi Fitofarmaka Stimuno

Soal ini, Ahli Reumatologi Siloam Hospitals Lippo Village dr. Sandra Langow, SpPD-KR mengatakan, puasa aman bagi pasien autoimun.

Bahkan, pada pasien dengan gangguan jantung, berpuasa dapat memperbaiki kolesterol dan stres oksidatif.

"Berpuasa dapat memperbaiki petanda radang, menurunkan CRP, TNF Alpha, serta menurunkan IL-6 dan IL-1 yang merupakan mediator inflamasi pada penyakit rematik autoimun," jelas dr. Sandra via Instagram.

Supaya aman, dr. Sandra menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi pasien autoimun, jika ingin berpuasa.

Baca juga : Perlu Anda Tahu, Jadwal Pemilu 2024, Tanggal Penting dan Tahapannya

"Pasien harus dalam kondisi stabil, tidak boleh putus obat, cukup cairan dan serat, memenuhi konsep diet seimbang, tidak berlebihan saat berbuka, serta tidak makan menjelang tidur," papar dr. Sandra.

Dia menjelaskan, puasa pada pasien rheumatoid arthritis (RA) tidak hanya dapat memperbaiki petanda radang TNF alpha, IL-6, IL-, CRP, ESR. Tetapi juga bisa memperbaiki rasa nyeri dan aktivitas penyakit secara umum.

Penelitian Kjeldsen-kragh menyebutkan, pasien RA yang puasa 7-10 hari, diikuti diet vegetarian menunjukkan adanya perbaikan nyeri sendi, bengkak sendi, kaku sendi. 

Diikuti lerbaikan petanda radang, CRP menurun, dan LED menurun.

Baca juga : Keren, PYCH Luncurkan 4 Aplikasi Untuk Kemajuan Tanah Papua

"Pada pasien psoriasis, puasa juga tidak berbahaya. Puasa dapat memperbaiki kondisi pasien psoriasis, yang dinilai berdasarkan nilai PASI," ujar dr. Sandra.

Latihan fisik intermiten dan puasa saling mendukung dalam menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol jahat, memperbaiki petanda randang (Adawi M et al.2017).

Berpuasa atau mengurangi jumlah makanan, dapat mengurangi kalori dan lemak, menurunkan kolesterol jahat, menurunkan asam urat, menurunkan berat badan, namun tidak menurunkan body protein mass.

Selain itu, berpuasa juga bisa memperbaiki GERD, dan dyspepsia fungsional atau gangguan pencernaan di perut bagian atas secara berulang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.