Dark/Light Mode

Pasien Diabetes Mau Lancar Puasa? Simak 4 Strategi Ini...

Sabtu, 25 Maret 2023 16:55 WIB
Ilustrasi sayur dan buah, baik untuk penderita diabetes. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi sayur dan buah, baik untuk penderita diabetes. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Puasa memang terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Namun, orang dengan kondisi tertentu - misalnya pasien diabetes - harus lebih memperhatikan aturan khusus. Supaya puasanya lancar dan aman.

Terlebih, melalui laman Instagramnya, RS Universitas Indonesia (RSUI) menyebut, pasien diabetes melitus berisiko mengalami dehidrasi, hipoglikemi, hiperglikemi, ketoasidosis, dan trombosis saat berpuasa.

Berikut empat strategi yang harus diterapkan, jika pasien diabetes ingin lancar berpuasa:

1. Cukupi kebutuhan nutrisi dan cairan

Kebutuhan kalori harian dalam jumlah 1.200-2.000 didistribusikan untuk sahur (30-40 persen), berbuka (40-50 persen), cemilan sehat (10-20 persen).

Untuk memastikan kecukupan kalori harian, pasien diabetes disarankan menerapkan konsep piring makan T. Dengan ketentuan, 1/2 bagian piring makan terdiri dari sayur dan buah, 1/4 piring makan terdiri dari makanan pokok (utamakan sumber karbohidrat kompleks), dan 1/4 piring makan terdiri dari lauk-pauk sumber protein (hewani dan nabati).

Baca juga : Mau Salat Tarawih Di Masjid Sheikh Zayed Solo? Simak 4 Tips Dan Aturannya Di Sini...

Selain itu, ada 5 hal yang harus dilakukan pasien diabetes, terkait upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan:

a. Makan sahur disarankan seakhir mungkin sebelum memulai puasa.

b  Pertahankan tingkat hidrasi dengan minum cukup air sebanyak 30-50 cc/kg/berat badan. Sesuaikan dengan kondisi ginjal dan jantung.

c. Hindari makanan yang mengandung banyak gula, minuman manis, sirup, jus kalengan, atau jus segar dengan tambahan gula.

d. Hindari minuman berkafein, karena memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi.

e. Pengolahan sayur, karbohidrat, dan protein tidak mengandung gula, garam, dan lemak yang berlebih.

2. Tetap aktif selama Ramadan

Baca juga : Pelatih Persija Mau Coba Ikut Puasa Ramadhan

Aktivitas fisik yang rutin dilakukan, dapat diteruskan selama Ramadan.

Olahraga ringan dan sedang dapat dilakukan pada pagi hari, atau setelah berbuka puasa.

Olahraga berat harus dihindari selama jam-jam puasa. Terutama, sebelum buka puasa. Karena berisiko tinggi memicu hipoglikemia dan dehidrasi.

Shalat Tarawih yang dilakukan di bulan Ramadan, sesungguhnya juga merupakan bagian dari aktivitas olahraga sehari-hari. Karena melibatkan aktivitas fisik yang teratur seperti rukuk, berlutut, dan bangun.

3. Rutin memantau kadar gula darah

Semua pasien diabetes disarankan membatalkan puasa, bila mengalami kondisi sebagai berikut:

a. Gula darah <70 mg/dl. Cek ulang dalam 1 jam, bila gula darah antara 70-90 mg/dl

Baca juga : Wajibkah Mandi Sebelum Puasa Ramadhan? Simak Dalil dan Bacaan Niatnya Berikut Ini

b. Gula darah >300 mg/dl

c. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya.

Gejala hipoglikemia meliputi tangan gemetar, berkeringat dingin, dada berdebar, lapar, mengalami perubahan kesadaran, kebingungan, nyeri kepala.

4. Tetap konsumsi obat 

Minum obat diabetes secara rutin, sesuai petunjuk dokter, akan membantu kelancaran ibadah puasa Anda. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.