Dark/Light Mode

Tips Mudik Nyaman Bagi Bumil

Jumat, 21 April 2023 14:26 WIB
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Eka Hospital Cibubur dr. Rendy Indraprana, Sp.OG. (Foto: Ist)
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Eka Hospital Cibubur dr. Rendy Indraprana, Sp.OG. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Momen pulang kampung menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang hari raya. Terlebih sejak pandemi dua tahun lalu banyak masyarakat tidak melakukan mudik akibat Covid 19. Melakukan perjalanan mudik memang butuh rencana yang matang, terutama jika dalam kondisi hamil. Lalu, apakah ibu hamil boleh melakukan mudik lebaran? Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan bumil untuk mudik? 

Simak yuk penjelasan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Eka Hospital Cibubur dr. Rendy Indraprana, Sp.OG.

Ibu hamil diperbolehkan mudik selama tidak memiliki komplikasi pada kehamilan berdasarkan pemeriksaan dokter dan kehamilan masih sehat. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan bumil jika ingin melakukan mudik, yaitu:

1. Usia Kehamilan

Waktu terbaik untuk mudik bagi ibu hamil adalah pada trimester kedua karena masa pembentukan janin sudah terlewati dan rasa mual pun sudah mulai menghilang. Jadi disarankan usia kandungan sebelum 37 minggu.

2. Durasi Perjalanan

Durasi perjalanan yang dianjurkan untuk ibu hamil maksimal empat jam. Baik perjalanan dengan pesawat, mobil, atau bahkan kereta api. Duduk selama lebih dari empat jam sangatlah tidak disarankan, karena bisa menimbulkan penyumbatan pembuluh darah pada tungkai. Jika perjalanan mudik bumil ditempuh lebih dari empat jam, ada baiknya diselingi dengan berjalan kaki atau melakukan peregangan ringan agar bumil tidak berada dalam posisi duduk terus menerus.

3. Konsultasi dengan dokter kandungan

Baca juga : Simak, Tips Memilih Baju Koko Yang Nyaman Dan Stylish Buat Lebaran

Sebelum mudik, bumil disarankan menemui dokter kandungan untuk memastikan kehamilan dalam kondisi aman. Konsultasikan terlebih dahulu terkait perjalanan yang akan ditempuh beserta kendaraan apa yang akan digunakan. Dengan demikian, dokter bisa memberi saran dan masukan untuk bumil agar tetap aman selama perjalanan.

4. Persiapkan Surat Dokter

Surat dokter yang menyatakan kondisi kehamilan harus dipersiapkan jika bumil akan bepergian menggunakan kereta api atau pesawat. Jangan lupa juga membawa catatan kesehatan selama hamil serta obat apa saja yang selama ini dikonsumsi untuk berjaga-jaga.

5. Mencatat Daftar Rest Area dan Rumah Sakit

Bumil disarankan untuk mencatat daftar rest area, rumah sakit, atau klinik di daerah yang akan dilewati selama perjalanan mudik. Dengan mengetahui daftar rest area di daerah yang akan dilewati bisa membantu bumil untuk merencanakan waktu istirahat dan di mana harus berhenti. Untuk rumah sakit dan klinik, jangan lupa catat nomor telepon agar bisa dihubungi sewaktu-waktu bila diperlukan.

6. Gunakan Pakaian yang Nyaman dan Longgar

Agar bumil tetap merasa nyaman selama perjalanan, disarankan untuk menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman. Hindari menggunakan celana yang memiliki karet dan menekan bagian perut karena akan membuat bumil sesak dan perut terasa tak nyaman. Pilihlah pakaian yang longgar, menyerap keringat, dan membuat Ibu merasa nyaman ketika memakainya.

7. Penuhi Kebutuhan Cairan dan Nutrisi

Baca juga : Kimia Farma Lepas 10 Bus Mudik Bersama BUMN

Menjaga tubuh agar tidak dehidrasi sangat penting karena bumil akan melakukan perjalanan jauh dengan si kecil dalam kandungan. Selama di perjalanan, jangan lupa untuk sering minum air mineral agar cairan dalam tubuh tetap terjaga. Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi. Cairan tersebut digunakan untuk membawa nutrisi dari darah ke janin dalam kandungan.

Ada beberapa dampak buruk bila bumil kekurangan cairan pada saat mudik, seperti:

Konstipasi

Seperti diketahui, feses membutuhkan cairan agar bisa dikeluarkan dari tubuh. Bila asupan cairan berkurang selama hamil, maka feses menjadi keras dan bumil akan mengalami konstipasi. Hal tersebut bisa membuat perjalanan mudik menjadi tidak nyaman.

Mual

Asupan cairan yang cukup ternyata dapat mencegah mual selama kehamilan. Saat mengalami dehidrasi, lambung akan kekurangan cairan untuk memproses makanan. Akibatnya, produksi asam lambung meningkat.

Sakit kepala dan pusing

Kekurangan cairan dapat menyebabkan peredaran darah menjadi terganggu. Akibatnya, bumil bisa mengalami sakit kepala dan pusing ketika berdiri atau setelah duduk nih. Selain itu, asupan oksigen ke organ-organ tubuh juga akan ikut terganggu. Kondisi tersebut menjadi penyebab pusing.

Baca juga : Mudik Pakai Kereta, Simak Aturan Bagasi dari KAI

Mudah lelah

Tubuh yang kekurangan asupan cairan akan mengalami gangguan metabolisme, sehingga menjadi mudah lelah. 

Mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK) dapat terjadi pada seseorang yang mengalami dehidrasi. Gejala ISK pada ibu hamil dapat berupa nyeri saat buang air kecil, demam, hingga sakit punggung.

Mudik pada saat hamil memang berisiko, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan memperhatikan hal diatas, bumil bisa melakukan perjalanan mudik dengan aman dan nyaman serta rencana silaturahim dan mengunjungi kampung halaman bisa terwujud meski ibu dalam kondisi hamil. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan selama dalam perjalanan jika ada hal- hal yang kurang dimengerti seputar kandungan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.