Dark/Light Mode

Gangguan Kesehatan Akibat Mengonsumsi Gorengan Berlebihan

Selasa, 21 November 2023 14:29 WIB
Aneka gorengan yang dijajakan di pinggir jalan. (Foto: Klik Dokter)
Aneka gorengan yang dijajakan di pinggir jalan. (Foto: Klik Dokter)

Gorengan sudah menjadi salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Seperti yang kita ketahui, gorengan merupakan makanan yang diolah menggunakan minyak. Contohnya seperti bakwan, pisang goreng, tahu isi, kentang goreng, dan cireng.

Makan gorengan memang nikmat. Namun, jika berlebihan, bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat muncul akibat konsumsi gorengan berlebihan antara lain:

1. Kolestrol Tinggi

Baca juga : Hamas: Kesepakatan Gencatan Senjata Dengan Israel Tinggal Selangkah Lagi

Gorengan sering kali digoreng dalam minyak yang tinggi lemak jenuh. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kadar LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak pada dinding arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, saat makanan digoreng akan menyerap minyak dalam jumlah yang signifikan. Hal ini dapat membuat makanan menjadi kaya akan lemak, termasuk lemak jenuh dan trans yang berkontribusi pada kenaikan kadar kolesterol.

2. Memicu Penyakit Jantung

Lemak jenuh yang terdapat dalam gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya. Dilansir dari alodokter, gorengan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. Minyak goreng mengandung sejumlah besar lemak trans yang dapat meningkatkan tingkat kolesterol dalam darah. Kenaikan kolesterol ini dapat menjadi sumber masalah terkait jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, serta stroke.

Baca juga : Maman: Kader Golkar Wajib All Out Menangkan Beringin

3. Peradangan

Lemak jenuh yang tinggi dalam makanan gorengan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan pelepasan zat-zat kimia proinflamasi, seperti sitokin dan interleukin, yang memicu peradangan. Selain itu, minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan dapat menghasilkan asam lemak trans. Asam lemak trans dapat memicu respons peradangan dalam tubuh ketika dikonsumsi dalam jumlah besar.

4. Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2

Baca juga : Ratusan Relawan Dai Muda Banten Siap Konsolidasi Pemenangan ke Milenial

Makan makanan yang mengandung banyak lemak dan kalori, seperti gorengan, bisa membuat berat badan meningkat. Kelebihan berat badan atau obesitas adalah salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita diabetes tipe 2, menurut informasi yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan.

Tidak masalah menikmati gorengan sesekali, namun pastikan untuk tidak menjadikannya sebagai satu-satunya pilihan makanan. Sertakan juga sayuran, buah-buahan, protein sehat, serta sumber karbohidrat yang lebih baik untuk meningkatkan nilai gizi makanan yang kamu konsumsi. Yang terpenting adalah menjaga pola makan yang seimbang. Ketika gorengan dimakan dalam jumlah yang terkendali dan dimasukkan ke dalam pola makan yang sehat secara keseluruhan, tidak akan menjadi masalah serius bagi kesehatanmu.

Roslina
Roslina
Mahasiswa Jurusan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.