Dark/Light Mode

Ngeri Banget! Ini Lho 4 Risiko Yang Harus Anda Tahu Jika Doyan Wi-fi Gratis

Jumat, 19 Januari 2024 11:59 WIB
Ilustrasi Wi-Fi gratis. (Foto: Freepik)
Ilustrasi Wi-Fi gratis. (Foto: Freepik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di mana saja, entah itu di Indonesia maupun luar negeri, jaringan Wi-fi gratis merupakan fasilitas yang banyak dicari para pengunjung saat berada di tempat umum. Wi-fi publik ini, baik di pusat perbelanjaan, kafe, restoran, perpustakaan, stasiun kereta api hingga bandara, membuat mereka termasuk Anda tentunya, mudah dalam mengakses internet. Anda dapat menggunakannya untuk mengirim email, mengakses rekening bank, membaca koran online, atau bahkan melakukan Cek IP.  

Meskipun menawarkan kenyamanan dan kemudahan kepada para pengunjung, namun jaringan Wi-fi ternyata memiliki risiko keamanan dan privasi. Sebagai contoh, hotspot Wi-fi gratis tidak perlu otentikasi untuk menetapkan koneksi jaringan, sehingga hal ini memudahkan para peretas untuk mendapatkan akses ke perangkat yang tidak terlindungi pada jaringan. Untuk meminimalisir serangan siber pada jaringan Wi-fi gratis, Anda dapat saja melakukan Cek Ip Saya secara berkala.  

Lalu apa saja risiko dalam menggunakan jaringan Wi-fi gratis yang perlu Anda ketahui:

1. Serangan Orang Di Tengah (Man-in-the Middle)

Tentunya saat Anda mengakses internet melalui Wi-fi, perangkat Anda akan menetapkan sebuah tautan dengan router atau server yang menghubungkan Anda ke jaringan internet. Serangan Man-in-the Middle terjadi saat peretas memposisikannya antara Anda dan poin koneksi. Jadi bukannya berkomunikasi secara langsng dengan pihak yang dituju, Anda ternyata sedang mengirimkan data ke penyerang itu, yang kemudian menyiarkannya.

Baca juga : Ini Visi Ganjar - Mahfud Wujudkan Otonomi Strategis

Para penjahat siber seringkali menggunakan software khusus untuk melihat dan memanipulasi lalu lintas yang keluar masuk pada perangkat Anda. Ini artinya mereka dapat mencuri detail masuk, mengubah detail pembayaran, atau mempelajari di mana sebuah pesanan akan diantarkan.

Para penyerang juga dapat mencuri informasi kartu kredit Anda dan melakukan penipuan keuangan. Mereka dapat melakukan pembelian, penarikan uang, dan bahkan menggunakannya untuk pinjaman atas nama Anda.

2. Infeksi Malware

Para peretas ternyata dapat menginfeksi koneksi Wi-fi yang kurang aman, yang kemudian akan menginfeksi perangkat yang terhubung kepadanya. Beberapa dari mereka bisa meretas poin koneksi itu sendiri dan mengirim pop-up palsu yang meminta Anda untuk memperbarui software populer. Nah dengan mengkliknya, Anda akan menginstal malware.

Begitu malware menginfeksi perangkat Anda, maka peretas itu dapat mencuri informasi yang sensitif, menghapus berkas, dan bahkan membuat perangkat Anda tidak beroperasi sebagaimana layaknya. Namun bagian terburuknya adalah Anda mungkin saja bahkan tidak menyadari perangkat Anda telah terinfeksi malware.

3. Mengintai dan Mengendus

Baca juga : Senam Bareng Srikandi Lampung, Atikoh: Dapat Hormon Bahagia Dan Silaturahminya

Pada kenyataannya, para peretas dapat menguping jaringan Wi-fi publik. Dengan menggunakan software khusus, penyerang pada jaringan dapat melihat apa yang sedang Anda kerjakan pada perangkat Anda saat menggunakan Wi-fi publik.

Terkadang, peretas hanya akan membaca riwayat jelajah Anda. Jika Anda kurang beruntung, penyerang bisa saja mencuri detail masuk (login) Anda untuk mencuri informasi sensitif akibat dari kebocoran data.

Penyerang jahat juga dapat menggunakan software khusus untuk menangkap paket data yang mengalir antar komputer berjaringan. Ini memungkinkan mereka untuk mengambil informasi yang dikirim lintas jaringan, termasuk detail seperti kata sandi dan alamat IP. Karena itu, Anda disarankan untuk melakukan Cek IP Saya dari waktu ke waktu.

4. Serangan Kembar Jahat (Evil Twin)

Serangan kembar jahat atau honeypot adalah jenis serangan di mana penjahat siber menetapkan hotspot Wi-fi yang jahat, seringkali dimaksudkan untuk mencuri data pengguna.

Baca juga : Ingrid: Banjir Di Bekasi Dan Depok Harus Diselesaikan

Banyak pengguna akan memilih hotspot Wi-fi jika namanya terdengar cocok, dan hampir siapa pun dapat menetapkan hotspot jahat yang tampak sah. Hotspot ini dimaksudkan untuk memperdaya Anda agar tersambung kepadanya.

Penjahat siber dapat menetapkan hotspot yang menipu dan merekam informasi yang tidak terenkripsi yang melaluinya. Untuk membuat poin akses palsu, mereka biasanya menetapkan “hotspot Wi-fi gratis” mereka sendiri dengan nama bisinis yang dekat, seperti kafe atau restoran.

Begitu Anda menghubungkan perangkat Anda ke hotspot jahat, peretas akan dapat memonitor dan mencuri informasi pribadi Anda, termasuk informasi masuk dan perbankan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.