Dark/Light Mode

Denny JA Jadi Pelopor Seni Rupa AI Di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 22:54 WIB
Denny JA. (Foto: Ist)
Denny JA. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kritikus seni rupa dan film Indonesia, Wina Armada Sukardi mengatakan, langkah Denny JA memakai Artificial Intelligence (AI) dalam seni rupa merupakan suatu terobosan. Menurut dia, AI dalam lukisan termasuk hal baru.

“Kehadiran Denny JA dalam kancah seni rupa, termasuk hal baru, dan pastilah oleh sebagian kalangan dianggap kontraversial,” ujarnya.

Sebagai sesuatu yang awal, por kontra merupakan hal wajar.  Pelukis Amerika terkenal Andy Warol saja ketika memulai genre seni rupa kontemporer banyak yang menentang. Sekarang malah diakui sebagai sebagai maestro seni rupa modern.

Hal tersebut disampaikan Wina saat mengamati lima lukisan Denny JA yang akan ikut dalam pameran lukisan International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) 2, pada Mei 2024. Denny JA membagikan lima lukisannya di media sosial dan WhatsApp Group.

Baca juga : Sukidi PhD: Jangan Lelah Cintai, Rawat, Majukan Indonesia

Lima Lukisan AI Denny JA soal The Great Persons From West Sumatra. Pertama, Muhammad Hatta dan Perjuangan Indonesia Merdeka. Kedua, Buya Hamka dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Ketiga, Sutan Sjahrir dan Tawanan Politik. Keempat, Haji Agus Salim dan Sang Pemikir. Kelima, Ruhana Kuddus sebagai Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia

Denny JA sudah mendokumentasikan lebih dari 200 lukisannya, yang dibantu AI dalam empat buku yang sudah dipublikasikan. Buku Pertama, The Power of Silence, November 2022. Buku ini berisi 73 lukisan Denny JA soal renungannya tentang filosofi hidup. Dalam lukisan ini ditemukan begitu banyak kutipan mulai dari Budha, Jalaluddin Rumi, Khrisnamurti, Dalai Lama, Oso, hingga pertanyaan perenial.

Buku Kedua, Artificial Intelligence, Mungkinkah Menjadi Malin Kundang Baru, Juli 2023. Buku ini berisi 112 lukisan dengan tema yang lagi hits: kehadiran AI yang akan mengubah peradaban. Ada lukisan dimana pernceramah agama sudah pula dilakukan oleh AI. Penulis, pelukis, analisa kesehatan, juga semakin banyak banyak menggunakan AI.

Buku Ketiga, Melukis Karya 20 Pelukis Dunia, Agustus 2023. Buku ini terdiri dari 60 lukisan Denny JA. Aneka lukisan maestro dunia diukis ulang tapi dengan interpretasi baru. Mulai dari Van Gogh, Leonardo Da Vinci, Picaso, Monet, Rembrant, Fernando Botero, hingga pelukis Indonesia Affandi dan Dede Eri Supria.

Baca juga : Dubes Iran Mohammad Boroujerdi Ucapkan Selamat Idul Fitri Buat Muslim Indonesia

Untuk lukisan terkenal Monalisa, misalnya, karya legenda Leonardo da Vinci. Denny JA melukis ulang Monalisa, tapi latar belakangnya adalah Jakarta tempo dulu. Atau lukisan terkenal Michael Angelo: The Creation of Adam. Oleh Denny, tangan manusia itu diganti dengan tangan robot, sesuai dengan trend zaman ini. Denny juga mengulas 20 pelukis dunia itu soal karya, filosofi dan sisi penting karya mereka.

Buku Keempat, Derita Palestina dan Telinga Yang Lebih Besar, Januari 2024. Buku ini  berisi 62 lukisan Denny JA soal derita anak- anak di Gaza. Namun buku ini juga merekam tokoh dunia dengan telinga yang lebih besar.

Denny JA sedang menuntaskan buku kelima yang berisi puluhan lukisannya soal pemilu presiden Indonesia 2024, dan dokumentasi wabah covid-19, yang selama tiga tahun mencengkram Indonesia dan dunia.

Denny JA akan memamerkan 166 lukisan terpilih di Mahakam Residence. Setiap lantai berisi tema yang berbeda. Ada lantai dengan tema pemilu presiden 2024 dan Wabah Covid-19. Ada lantai soal derita anak- anak Gaza. Juga lantai dengan topik meditasi dan power of silence.

Baca juga : KJRI Cape Town Gelar Life Skill Buat ABK Indonesia

Denny JA bercerita dirinya menggunakan lima aplikasi AI. Namun AI itu hanya membantu hal teknis. “filosofi lukisan, komposisi, dan kuasan terakhir untuk menumbuhkan emosi, tetap saya lakukan sendiri,” Denny menjelaskan.

Namun kuas dan cat yang Denny gunakan bukan kuas dan cat biasa, tapi kuas dan cat elektronik.  Dia tetap menghargai para pelukis konvensional yang menggunakan tangan, kuas dan cat biasa.

“Namun saya menggunakan kemajuan teknologi untuk berkarya. Sebagaimana saya tak perlu lagi menghitung yang rumit secara manual karena ada kalkulator, saya pun tak perlu lagi melukis dengan kuas biasa karena sudah ada aplikasi Artificial Intelligence,” ujannya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.