Dark/Light Mode

Susu Sapi Jenis A2 Lebih Aman dan Bermanfaat Dari A1

Selasa, 23 Maret 2021 01:28 WIB
Susu Sapi Jenis A2 Lebih Aman dan Bermanfaat Dari A1

RM.id  Rakyat Merdeka - Susu sapi dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tapi tahukah Anda, mutasi genetika sapi bisa menghasilkan susu yang berbeda. Dampaknya terhadap kesehatan pun, berbeda.

Profesor Sistem Agri-Food dari Lincoln University Selandia Baru Keith Woodford mengatakan, ada dua jenia susu sapi, yakni A1 dan A2. Susu sapi A2, atau dalam bahasa ilmiah disebut beta-kasein A2, diklaim lebih baik. Selain memiliki sifat yang mudah dicerna, manfaatnya bagi kesehatan juga lebih banyak.

"Karena terdiri dari seratus persen beta-kasein A2, mengurangi resiko penyakit serius, dan lebih baik untuk meningkatkan imunitas tubuh," ujar Keith dalam webinar Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), dikutip Senin (22/3).

Dalam diskusi bertema "A Closer Look in Malnutrition and Malabsorption: The Acknowledgment of Beta-Casein A2’s Benefit", dia menuturkan, pada awalnya semua sapi merupakan tipe A2.

Istilah A2 mengacu pada karakteristik beta-kasein dalam susu. Beta-kasein sendiri ialah jenis protein yang penting yang terdapat dalam semua susu mamalia.

Baca juga : Silaturahmi Ke Sayyid Seif Alwi, Gus AMI: Agama Tidak Bisa Pisah Dari Negara

Adanya mutasi genetika sapi membuat munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu sapi yang mengandung beta-kasein A1 dan susu sapi A2 yang mengandung beta-kasein A2. Masing-masing punya karakter berbeda.

Beta-kasein A1, sulit dicerna. Ketika dicerna, tipe ini melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta-casomorphin-7 (BCM-7). Apabila BCM-7 masuk ke dalam sistem peredaran darah dalam jangka panjang, bisa menimbulkan efek negatif untuk kesehatan.

Organ yang dapat terpengaruh di antaranya jantung, paru-paru, pankreas, ginjal, dan otak. BCM-7 merupakan salah satu faktor pemicu risiko penyakit jantung, diabetes tipe 1, serta berbagai kondisi pernapasan.

Susu jenis ini juga berpengaruh pada kesehatan psikologis dan mental. Namun, hal ini juga dipengaruhi oleh genetika individu masing-masing. 

Tidak hanya itu, BCM-7 juga menyebabkan inflamasi (peradangan), baik di saluran pencernaan maupun di organ dalam. Ini juga mengarah pada kondisi autoimun, di mana tubuh menyerang dirinya sendiri.

Baca juga : Corona Jenis N439K Lebih Smart Dari B117

"Di antaranya masalah pencernaan penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan autoimun,” papar Profesor Keith Woodford.

Senyawa ini juga memperlambat jalannya makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan fermentasi laktosa (gula susu) yang menyebabkan kembung, sakit perut, mual dan rasa tidak nyaman pada perut atau biasa dikenal dengan intoleransi laktosa.

"Sedangkan susu sapi A2 hanya memiliki kandungan beta-kasein A2 sehingga lebih mudah dicerna," tuturnya.

Saat tubuh mengkonsumsi susu sapi A2 dan mencerna beta-kasein A2 tidak akan terbentuk senyawa BCM-7, sehingga tidak akan menimbulkan efek pada kesehatan manusia. "Tidak ada rasa tidak nyaman pada perut ataupun resiko penyakit serius lainnya,” ucap Keith.

Kandungan proporsi beta-kasein A1 di dalam susu sapi di berbagai negara sangat bervariasi. Sementara susu sapi A2 memiliki manfaat untuk kekebalan tubuh manusia.

Baca juga : Mensos Ajak Jurnalis Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan

"Karena konsentrat protein yang diproduksi A2 secara alami terbukti meningkatkan glutathione intraseluler yang merupakan pilihan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh," ucapnya.

Dalam riset juga dinyatakan, air susu manusia atau Air Susu Ibu (ASI) mengandung 100 persen beta-kasein A2 sehingga tidak menimbulkan masalah pada bayi dan meningkatkan imunitas tubuh bayi.

Untuk mengenali produk susu sapi A2 di pasaran, masyarakat diminta memperhatikan kemasan. Biasanya produsen akan mencantumkan keterangan, produk itu dibuat dari susu sapi A2 atau A1.

Lebih jauh dia mengatakan, ilmu pengetahuan baru bisa jadi memicu perdebatan. Penemuan itu membuat industri susu menjadi khawatir dan mereka berupaya untuk menyangkalnya.

"Namun, seiring waktu berjalan, industri susu mulai mengakui kebenaran temuan ini dan kini beberapa perusahaan susu global sudah mulai memproduksi produk susu sapi A2,” tegas Profesor Keith. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.