Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
2 x Lebaran Tanpa Keluarga Di Australia
Ahli Epidemiologi Dicky Budiman: Alhamdulillah, Tahun Ini Saya Sudah Bisa Tarawih Dan Itikaf
Kamis, 13 Mei 2021 15:30 WIB
Sebelumnya
Masyarakatnya mau, karena strategi pemerintah terbukti efektif. Sehingga, kepercayaan masyarakat selaras, sejalan, dan sebangun dengan semakin baiknya performa pandemi yang dilakukan pemerintah.
"Alhamdulillah, sekarang nggak ada kasus. Ramadan tahun ini, saya sudah bisa tarawih. Sudah bisa itikaf. Shalat di masjid juga sudah dempetan. Tapi tetap, ketika tidak sholat, protokol kesehatan ketat dijalankan," ujar Dicky.
Baca juga : Menteri Siti: Alhamdulillah, Ikhtiar Dan Doa Dikabulkan
Untuk sholat Jumat, jemaah harus register sebelum hari H. Dalam registrasi tersebut dijelaskan, jemaah harus wudhu dari rumah, bawa peralatan shalat sendiri, tidak boleh memberikan makanan dan minuman untuk orang lain, wajib pakai masker, waktu dan toilet dibatasi. Kapasitasnya 2 meter persegi per orang.
Bagaimana dengan takbiran, ada nggak sih tradisi takbiran di negeri Kanguru?
Baca juga : Alhamdulillah, Bunda Bisa Terus Susui Dede Bayinya
"Takbiran ada. Waktunya hanya dibatasi 1 jam. Silaturahmi dianjurkan virtual. Satu rumah bisa menerima 5-10 orang, karena situasi pandeminya sudah relatif aman. Tapi karena tidak ada keluarga di sini, saya gabung dengan komunitas muslim Indonesia di Australia untuk merayakan Lebaran. Dengan keluarga, saya video call dengan anak, istri, dan orangtua," papar Dicky.
"Tapi tetap, sebaik apa pun pengendalian pandemi di sini, saya tetap ingin kembali ke Indonesia. Namun, berhubung saya masih memiliki keterikatan dengan universitas, saya tetap di sini dan berusaha untuk berkontribusi dalam penanganan pandemi," papar Dicky.
Baca juga : Ahli Epidemiologi UGM Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas Di Luar Rumah
"Semua harus berbesar hati menghadapi situasi ini. Semua orang sebetulnya terdampak. Apakah itu di Australia yang penanganan pandeminya relatif terkendali, atau di Indonesia. Kita semua harus mampu berempati dan berperan, untuk segera keluar dari situasi pandemi," pungkasnya. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya