Dark/Light Mode

Yang Sudah Booster Kudu Dikasih Reward

Laju Vaksinasi Melambat, Pemprov Jemput Bola Dong

Selasa, 1 Maret 2022 09:00 WIB
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin penguat COVID-19 dalam Vaksinasi Booster Polsek Cilandak di Pasar Mede, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2/2022).  (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin penguat COVID-19 dalam Vaksinasi Booster Polsek Cilandak di Pasar Mede, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (26/2/2022). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom).

 Sebelumnya 
Memang, Pemerintah sudah memberikan keistimewaan bagi yang sudah melakukan booster. Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang sudah divaksin tiga kali dan masuk ke Indonesia, bisa melakukan karantina hanya 3 hari. Namun, ternyata itu belum cukup meningkatkan capaian booster. Karenanya, Ngabila mengusulkan, Pemerintah Pusat perlu menambah kebijakan lanjutan mengenai booster, seperti syarat berkegiatan hingga reward. “Kalau bisa seperti di Malaysia.

Di sana definisi vaksin lengkap itu kalau sudah tiga kali. Di Amerika juga memberikan reward bagi orang-orang yang sudah vaksin tiga kali,” ucapnya. Penyebab lainnya, pelayanan vaksinasi booster masih lebih terbatas dibandingkan vaksinasi primer. Ngabila pun menyarankan, perangkat daerah serta pengelola pelayanan kesehatan memudahkan fasilitas vaksinasi booster di lingkungan tempat tinggal warga.

Baca juga : Beresin Vaksin Dosis Primer Saja Dulu

Termasuk mengedepankan tokoh masyarakat, tokoh agama, Pengurus Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), hingga Lurah. “Jemput bola, sebisa mungkin orang tinggal jalan kaki untuk vaksin dari rumah atau kantornya. Entah di masjid, rumah ibadah, kantor RW. Ini animonya akan banyak,” ujar Ngabila.

Kemudian, perpanjang layanan vaksinasi. Sebelumnya, layanan vaksinasi cuma sampai pukul 12.00 WIB. “Kan orang ada yang bekerja, mereka butuh layanan vaksin yang pukul 17.00 WIB dan hari libur. Ini yang perlu diperpanjang,” sarannya. Ketua Badan Khusus Satgas lmunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) atau Indonesian Society of Internal Medicine, Samsuridjal Djauzi mengingatkan, Pemerintah harus mempercepat pemberian vaksinasi primer atau dosis satu dan dua.

Baca juga : Sudah Vaksin Booster, Kok Masih Kena Covid Juga? Emang Bisa?

Terutama, kepada kelompok rentan seperti lansia, komorbid, anak-anak dan ibu hamil. PAPDI juga mengajak, masyarakat tidak perlu ragu dan takut vaksinasi booster sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan Pemerintah Masyarakat yang mengalami efek samping, bisa segera melapor ke nomor telepon yang telah disiapkan atau fasilitas layanan kesehatan masyarakat terdekat. “Vaksinasi berperan penting mengendalikan pandemi, selain disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Samsuridjal.

Meski demikian, keberhasilan program vaksinasi akan sangat tergantung pada banyak sektor untuk mengatasi hambatan. Salah satunya mengatasi kesalahan informasi vaksin. “Keberhasilan program vaksinasi dan perjalanan menuju berakhirnya pandemi ini bisa berhasil, jika masyarakat dan semua sektor saling bekerja sama,” katanya.  [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.