Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Rela Berdesakan Demi Migor Murah
Emak-emak Antre Dari Pukul 4 Subuh
Rabu, 9 Maret 2022 09:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketersediaan minyak goreng (migor) bersubsidi di Ibu Kota masih langka. Untuk bisa mendapatkan komoditas tersebut, warga harus rela antre berjam-jam.
Sejak subuh, pukul 04.00 WIB, antrean warga sudah mengular di Kepolisian Sektor Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Minggu (6/3). Pemandangan tersebut terekam video yang diunggah akun @Kabarbintaro.
Baca juga : Keliling Pasar Nglorok, Ibas Dicurhatin Emak-emak Harga Sembako Mahal
Mayoritas yang mengantre adalah emak-emak. Antrean mengular sampai ke jalan raya yang menghubungkan wilayah Bintaro, Tangerang Selatan, dengan Jakarta Selatan. Operasi migor itu semula ingin diselenggarakan mulai pukul 8 pagi. Namun karena warga sudah antre, operasi migor ini digelar lebih cepat, yakni pada pukul 6 pagi.
Kejadian serupa juga terlihat di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (7/3). Tepatnya di Jalan Keting RT 07 RW 08. Ratusan warga berdesakan-desakan dengan membawa jerigen dan botol minyak. Mayoritas warga mengaku sudah menunggu dan mengantre sejak pagi. Salah satu warga, Fitri mengaku, mengantre sejak pukul 10.00 WIB.
Baca juga : Pemerintah Berupaya Selesaikan Masalah Minyak Goreng Dari Hulu-Hilir
Fitri mendapat informasi pasar migor murah dari pengurus Rukun Tetangga (RT) setempat. “Tapi dibatasi 1 kupon cuma 2 liter. Kuponnya langsung dibagi sama RT,” kata Fitri. Warga lainnya,
Lia menyebut, banyak ibu rumah tangga resah karena stok minyak masih langka di pasaran. “Di minimarket, udah ada migor tapi bukan merek yang bagus. Di pasar tradisional dengar-dengar mahal dan langka,” kata Lia yang mengaku senang dengan adanya operasi pasar migor murah ini.
Baca juga : Migor Rp 14.000, Tambah Lagi Pak
Warga lainnya, Ratna menyesalkan sulitnya mendapatkan migor. “Kesal sih. Sudah mahal langka pula. Kalaupun ada yang murah, antrenya panjang sekali,” keluhnya. Ratna berujar, ia lebih memilih harga naik sedikit ketimbang langka. “Daripada antre panjang dan memakan waktu kayak gini,” tegasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya