Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ribuan Balita Di DKI Menderita Gizi Buruk

Ada Bayi Di Jakarta Barat Beratnya Hanya Satu Kilo

Minggu, 15 Mei 2022 07:30 WIB
Ilustrasi Balita Gizi Buruk. (Foto: AP Photo).
Ilustrasi Balita Gizi Buruk. (Foto: AP Photo).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus balita menderita gizi buruk di Ibu Kota masih tinggi. Kondisi tersebut dinilai ironis terjadi di Jakarta yang notabene memiliki anggaran besar di sektor kesehatan.

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menyebut pada 2020, ditemukan 6.047 balita mengalami gizi buruk. Kasus tertinggi ada di Jakarta Timur (Jaktim) sebanyak 1.826 balita. Kemudian Jakarta Barat (Jakbar) 1.823 balita. Disusul Jakarta Pusat 989 balita, Jakarta Selatan (Jaksel) 803 balita. Dan Jakarta Utara (Jakut) 498 balita.

Baru-baru ini, kasus balita gizi buruk kembali ditemukan di Jalan Lingkungan III, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakbar. Balita itu bernama DF (nama inisial), 2 tahun. Kondisinya sangat mengenaskan. Tubuhnya tinggal kulit dan tulang.

Baca juga : SKB 4 Menteri Terbaru, Ortu Yang Masih Pilih PJJ Harus Setor Surat Keterangan Sehat

Maman (39), ayah DF menuturkan, saat usia 1,5 tahun, DF terjatuh. Sejak itu dia tak mau makan.

“Selama dua bulan itu nggak mau makan,” cerita Maman.

DF sempat dibawa ke Puskesmas dan klinik. Namun, hasil tes menyatakan tak ada masalah serius dengan DF. Karena itu, kata Maman, hanya membelikan obat-obatan di warung.

Baca juga : BKS Harap Jadi Titik Baru Pertumbuhan Ekonomi

“Kalau panas, beli obat turun panas,” jelasnya.

Seiring waktu, berat badan DF turun drastis. Tinggal 1 kilo gram (kg) 7 ons yang mulanya 8 kg. Apa yang diderita DF sampai ke kuping Kecamatan dan Kelurahan setempat. Kemudian, membawa DF untuk di rawat di Rumah Sakit (RS).

Maman mengaku sedih melihat anaknya. Sebab pihak rumah sakit kesulitan saat hendak menginfus DF.

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Lobi Saudi Pastikan Kuota Haji Memadai

“Mau diinfus masukin jarum itu susah bener. Kan tinggal tulang semua. Tinggal kulitnya doang,” tandasnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mempertanyakan, kinerja Pemprov DKI Jakarta dengan ditemukannya kasus gizi buruk. Karena, DKI Jakarta memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) besar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.