Dark/Light Mode

Kadis Perumahan DKI: Kampung Susun Bayam Milik dan Dikelola Jakpro

Rabu, 18 Mei 2022 12:44 WIB
Bedeng di sekitar Jakarta International Stadium yang dihuni eks warga Kampung Bayam. (Foto: Istimewa)
Bedeng di sekitar Jakarta International Stadium yang dihuni eks warga Kampung Bayam. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan, Kampung Susun Bayam merupakan milik PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sehingga semua pengelolaan Kampung Susun Bayam berada dibawah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta tersebut.

“Kampung Susun Bayam milik dan dibawah pengelolaan Jakpro,” kata Sarjoko kepada Rakyat Merdeka, Rabu (17/5). Karena itu, pengerjaan pembangunan dan sumber dananya dari Jakpro.

Lalu, siapa yang akan menempati Kampung Susun tersebut?

"Yang menghuni Kampung Susun Bayam adalah sebagian warga Kampung Bayam yang nantinya akan dipekerjakan sebagai bagian dari pengelolaan JIS (Jakarta International Stadium) oleh Jakpro,” ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tidak bisa membedakan rumah susun sewa yang dibangun Dinas Perumahan dengan Kampung Susun Bayam milik BUMD Jakarta Propertindo (Jakpro).

Baca juga : Pras: Dinas Perumahan Nggak Berwenang Seleksi Penghuni

"Rusunawa Dinas Perumahan itu dibangun oleh APBD, biaya operasionalnya pun disubsidi dari APBD sehingga bisa ditinggali korban gusuran atau warga membutuhkan sesuai dengan Peraturan Daerah," kata Prasetyo saat dihubungi, Selasa (17/5).

Pras menjelaskan, Kampung Susun Bayam dibangun oleh Jakpro untuk rumah tinggal pekerja JIS. Karena itulah, Dinas Perumahan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan seleksi penghuni Kampung Susun Bayam.

Politisi PDI Perjuangan ini menyindir, Gubernur Anies gagal mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta tanpa terkecuali. 

Sebab, warga terdampak pembangunan JIS kini hanya menempati bedeng-bedeng yang bertetangga dengan stadion yang megah. PT Jakpro pun membangun 135 unit hunian di Kampung Susun Bayam hanya untuk memfasilitasi para pekerjanya.

"Tidak elok rasanya bila masih ada warga yang menempati bedeng-bedeng di tengah gegap gempita keberadaan JIS," sindirnya.

Baca juga : Jaga Sistem Pencernaan Dengan Pola Makan Dan Gaya Hidup Sehat

Menurutnya, persoalan tempat tinggal di Ibukota memang belum terpecahkan. Banyak warga yang belum memiliki rumah tinggal karena harganya mahal. Janji Anies menyediakan hunian DP 0 pun tidak kunjung ditepati karena nyatanya program itu hanya untuk kelas menengah ke atas yang gajinya belasan juta.

Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menyebut, Kampung Susun Bayam di dekat JIS, Jakarta Utara, diperuntukkan untuk masyarakat sekitar dan juga yang terkena dampak normalisasi Sumber Daya Alam (SDA).

“Sejauh ini, rumah susun itu dibangun untuk kepentingan masyarakat yang terdampak program normaliasasi maupun yang lingkungannya dirasa bermasalah,” kata Riza di Balai Kota Jakarta,  Selasa (17/5/2022).

Ketika disinggung, apakah rusun itu juga diperuntukkan bagi warga yang tinggal di bedeng pinggir rel kereta? Riza mengaku masih dalam proses kajian. 

“Dinas Perumahan melakukan kajian evaluasi, mana yang berhak mana yang tidak (menempati rusun Kampung Bayam). Semua ada aturannya,” tegasnya.

Baca juga : Maung Bandung Susun Program Santai Di Awal Latihan

Sebagai informasi, PT Jakpro memberikan opsi kepada mereka, apakah ingin direlokasi ke rusun atau pindah dengan uang ganti untung.

Sebagian menolak pindah ke rusun dan memilih opsi ganti untung dan mencari tempat tinggal sendiri. Sementara sebagian lainnya dipekerjakan di JIS.

"Jadi mereka dulu penghuni di sini sebanyak 642 KK. Mereka kita kasih tawaran, apakah Anda mau saya relokasi ke rusun atau pindah dengan uang ganti untung. Mereka tidak mau ke rusun, jadi mereka pindah sukarela," jelas Widi.

Widi menjelaskan, nantinya calon pekerja di JIS ini akan mendapatkan tempat tinggal di kampung susun yang akan dibangun di sekitar stadion. 

"Nanti mereka akan dipindahkan sekeluarga ke hunian di HPPO. Sekarang belum kita treatment, mereka pasti ke ini (rusun) nanti," ucapnya.  (DRS)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.