Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Masuk Pasar Sukawati, Iriana Sapa Warga Dan Borong Produk Lokal
- Nakes Nusantara Sehat Dievakuasi Pasca Konflik KKB Vs Aparat Di Papua Barat
- TEKAD Berkontribusi Besar Dalam Penurunan Kemiskinan Ekstrem Di Manggarai
- Potensi Ekonomi Digital Luar Biasa, Yuk Maksimalkan Penggunaan Medsos
- Menpora Jempolin Anak Muda Antusias Ikut Pekan Olahraga Tradisional
Agar Dapur Tetap Ngebul Pasca BBM Naik
Angkutan Umum Di DKI Diusulin Gratis Sebulan
Kamis, 8 September 2022 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggratiskan ongkos angkutan umum yang tergabung dalam program JakLingko selama satu bulan.
Kebijakan tersebut diharapkan bisa meringankan beban ekonomi masyarakat pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
“Menggratiskan Transjakarta, MRT, LRT, Minitrans dan Mikrotrans selama satu bulan, saya kira bagian dari solusi kenaikan harga BBM bersubsidi,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim, di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Jokowi: Jangan Sampai Daya Beli Rakyat Turun
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menuturkan, kenaikan harga BBM akan mengerek harga kebutuhan pokok dan memicu inflasi.
“Hal itu pasti akan berdampak langsung terhadap perekonomian warga Jakarta. Dengan mobilitas warga Jakarta yang cukup tinggi, pengeluaran mereka diperkirakan akan bertambah setelah BBM naik,” jelasnya.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menyebut, pihaknya sedang mengkaji kenaikan tarif angkutan umum perkotaan (angkot). Namun hal tersebut tidak akan berlaku bagi angkot yang sudah bergabung dengan Jaklingko.
Baca juga : FDTJ Usul Integrasi Tarif Angkutan Umum DKI Diperluas Hingga Bodetabek
Saat ini sekitar 2.100 unit mikrolet sudah terintegrasi dengan JakLingko dengan nama Mikrotrans. Sedangkan yang belum terintegrasi berjumlah sekitar 4.500 unit. Menurutnya, Organda DKI berupaya kenaikan tarif angkot tidak memberatkan warga.
Shafruhan mencontohkan, tarif angkot yang saat ini sekitar Rp 5.000, diupayakan tidak naik melebihi Rp 5.500 atau hanya naik Rp 500. Dalam waktu dekat, Organda DKI akan mematangkan rencana kenaikan tarif itu bersama Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) dan Dinas Perhubungan DKI.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya tengah mencari solusi kebijakan untuk mempertahankan daya beli masyarakat pasca kenaikan harga BBM subsidi. Pemprov bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan semua stakeholder.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya