Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

24 Kasus Covid Varian BN.1 Ditemukan Di DKI

Tak Usah Panik, Tetapi Jangan Anggap Sepele

Selasa, 13 Desember 2022 07:30 WIB
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis keempat ke lengan lansia di RPTRA Teratai Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis keempat di Indonesia per Minggu (11/12/2022) sudah mencapai sebanyak 1.016.903 orang. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa).
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis keempat ke lengan lansia di RPTRA Teratai Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa vaksinasi COVID-19 dosis keempat di Indonesia per Minggu (11/12/2022) sudah mencapai sebanyak 1.016.903 orang. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa).

 Sebelumnya 
“Datang langsung ke lokasi atau daftar melalui aplikasi JAKI juga bisa,” ujarnya.

Ngabila menuturkan, vaksinasi seperti helm pelindung yakni ikhtiar untuk bertahan hidup di era pandemi. Data Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) pada 10 Desember 2022 pukul 09.00 WIB, menyebutkan cakupan vaksinasi Covid-19 di Jakarta, untuk dosis 1 sebanyak 135,28 persen, dosis kedua 116,27 persen, dosis ketiga 71,16 persen dan dosis ketiga 15,41 persen.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih meneliti apakah subvarian ini berpotensi menjadi pemicu kenaikan kasus Covid-19.

Menurut Nadia, varian baru Covid-19 umumnya bertahan rata-rata selama tiga bulan. Setelah sampai pada puncaknya, kasus akan melandai. Saat ini, Kemenkes sedang meningkatkan upaya surveilans untuk melacak kasus BN.1 melalui pemeriksaan genomik dari pasien yang terpapar SARS-CoV-2 untuk melihat pola spesifik dari varian baru tersebut.

Baca juga : DPR: Siapkan Strategi Agar Hilirisasi Nikel Tetap Jalan

Nadia menyebutkan bahwa varian BN.1 terdeteksi di lebih 30 negara antara lain Amerika Serikat, Australia, Inggris, India, dan Austria. Sebagian besar temuan awal BN.1 di negara tersebut terjadi pada pertengahan tahun ini.

Para pakar dunia internasional sepakat bahwa Covid BN.1 memiliki keunggulan yang berpotensi mendorong kasus Covid-19 meningkat lagi. Serta memiliki kemampuan untuk menghindari dari kekebalan yang sudah dimiliki.

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, varian Omicron, termasuk subvariannya memiliki kecepatan menyebar dan kemudahan dalam menginfeksi. Subvarian Omicron, salah satunya BN.1, bahkan dapat menghindari sergapan antibodi seseorang.

Menurut Dicky, kemampuan virus untuk survive tergantung dari dua hal utama. Yakni, kemampuan dia mengikat dengan efektif AC 2 reseptor dan efektivitasnya kemampuannya dalam menghindari sergapan antibodi.

Baca juga : Industri Keuangan Masih Kuat, Tapi Jangan Lengah

“Covid BN.1 akan cenderung lebih bisa bersirkulasinya bertahan ada dan terus bermutasi, karena dia mudah menginfeksi,” kata Dicky kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Covid BN.1 ini, lanjut dia, cukup bahaya. Terutama pada kelompok yang memiliki imunitas rendah akibat belum vaksinasi, baik vaksinasi primer maupun booster. Imunitas rendah juga dapat terjadi lantaran usia.

“Meskipun sudah divaksinasi, masalah imunitas lansia ini menjadi salah satu titik lemah sehingga mereka menjadi kelompok yang rawan,” jelasnya.

Selain lansia, Dicky menilai, orang yang sudah berkali-kali terinfeksi Covid-19 rawan terpapar lagi. Sebab, tubuhnya sudah mengalami pelemahan.

Baca juga : Kasus Covid Naik Lagi, Luhut Pastikan Pemerintah Tetap Terapkan PPKM

Dicky mengajak varian ini harus diwaspadai. Caranya, dengan menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas) dan vaksinasi.

Untuk mencegah penyebaran varian BN.1 di musim liburan Natal dan Tahun Baru, Dicky mengimbau, Pemerintah melakukan pembatasan mobilisasi masyarakat. Orang-orang yang mau liburan atau aktivitas apapun harus sudah memiliki status vaksinasi yang update.

“Menurut saya level PPKM-nya bisa dinaikkan ke level 2,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.