Dark/Light Mode

Belasan Ribu Orang Teken Petisi Kembalikan WFH

Banyak Yang Capek, Stres Jalanan Macet

Sabtu, 7 Januari 2023 07:30 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: Khairizal Anwar/RM).
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (Foto: Khairizal Anwar/RM).

 Sebelumnya 
“Lalu lintas macet parah dan semrawut itu mengganggu kita secara fisik dan psikis, bukan hanya capek, stres juga. Saran WFH ini harusnya jadi win-win solution untuk semua pihak baik pekerja maupun pelaku usaha,” ujarnya.

Menurutnya, usulan terkait penerapan kerja dari rumah ini harus dibahas secara komprehensif.

“Mulai dari Pemprov DKI, Polda Metro Jaya bahkan Pemerintah Pusat, juga perlu berkecimpung membahas usulan ini,” katanya.

Baca juga : Kapan Nih, Mafia Pangan Diberesin?

Perbaiki Transportasi

Pengamat tata rancang kota sekaligus Ketua Pusat Studi Transportasi (PUSTRAL) UGM Ikaputra mengatakan, petisi kembalikan WTF ini cukup logis.

Terlebih melihat dari pengalaman saat pandemi Covid-19, banyak pihak terutama pekerja kantoran yang merasakan sejumlah manfaat dengan sistem kerja secara WFH.

Baca juga : Teknokrat Penuh Keberhasilan, Erick Thohir Layak Jadi Cawapres Terkuat

“Mulai dari efisiensi waktu, penghematan bahan bakar, menekan emisi gas dan polusi akibat penggunaan kendaraan menuju tempat kerja, dan lainnya,” kata Ikaputra.

Ikaputra bilang, jauh sebelum pandemi Covid-19 sebenarnya sudah dikenalkan teknologi komunikasi secara online, namun masih jarang digunakan untuk mendukung proses kerja.

Namun, diakui dia, banyak sektor pekerjaan yang tidak bergerak dan tidak produktif jika WFH. Seperti, sektor transportasi dan pekerjaan harus bertatap muka dan memanfaatkan mobilitas.

Baca juga : KAI Kembalikan Biaya Tiket 100 Persen Bagi Penumpang Yang Batalkan Perjalanan

“Ketika tidak bergerak, di rumah saja, ada banyak orang yang tidak mendapatkan penghasilan,” tuturnya.

Menurut Ikaputra, persoalan yang sebenarnya bukanlah pada kebijakan WFH atau WFO. Namun, lebih ke arah bagaimana menggunakan sistem komunikasi yang memudahkan orang-orang berkegiatan dalam berbagai aspek kehidupan.

Begitu juga dengan kemacetan, kata Ikaputra, bisa ditekan jika masyarakat memiliki kesadaran dan kemauan untuk memanfaatkan transportasi publik. Macet, dikarenakan masih banyak masyarakat di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.