Dark/Light Mode

Bappeda Cari Formula Tepat Atasi Kemiskinan

Warga Miskin Ekstra Terbanyak Di Jakut..

Kamis, 2 Februari 2023 07:30 WIB
Sejumlah anak bermain di permukiman bantaran jalur kereta api, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (17/1/2023). Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 sebanyak 26,36 juta orang yaitu meningkat 0,20 juta orang dibanding Maret 2022 sebanyak 26,16 juta orang. (ANTARA FOTO/Fauzan/nym).
Sejumlah anak bermain di permukiman bantaran jalur kereta api, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (17/1/2023). Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 sebanyak 26,36 juta orang yaitu meningkat 0,20 juta orang dibanding Maret 2022 sebanyak 26,16 juta orang. (ANTARA FOTO/Fauzan/nym).

 Sebelumnya 
“Definisi kemiskinan di DKI selama ini mengikuti wilayah lain, padahal kategori miskin di setiap wilayah berbeda,” kata anggota Komisi E, Bidang Kesra ini kepada Rakyat Merdeka, Selasa (31/1).

Dia mencontohkan, warga yang memiliki motor, dianggap bukan warga miskin. Sehingga mereka tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang otomatis tidak akan menerima bansos atau jaringan penga­man sosial seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga Subsidi Pangan.

Padahal, lanjut politisi PDI Perjuangan ini, mereka membu­tuhkan bantuan.

“Karena motor yang mereka miliki itu untuk membiaya hidup, bayar kontrakan dan cicilan motor,” ujarnya.

Baca juga : Ganjar Bikin Harga Sembako Tetap Terjangkau

Kondisi ini, menurut dia, jus­tru akan menimbulkan kemiski­nan baru.

“Kemiskinan struktural, mereka menjadi miskin karena terabaikan,” bebernya.

Merry menyebut, jika mereka diperhatikan dan mendapat bantuan, kesejahteraannya bakal meningkat. Dan secara bertahap, jumlah warga miskin di Jakarta akan berkurang.

Merry juga mempertanyakan keakuratan data jumlah warga miskin di Jakarta yang mencapai puluhan ribu. Kemudian, dia me­nyinggung data anak stunting di Ibu Kota yang dirilis BKKBN.

Baca juga : Top, Nih Sederet Jurus Ganjar Pranowo Tekan Angka Kemiskinan Di Jateng

“Saat saya cek ke lapangan, ternyata kategori stunting yang ada di DKIitu tidak sesuai dengan definisi stunting,” jelasnya.

Yang ditemukan, menurutnya, justru anak dengan kondisi tu­buh pendek.

“Pendek kan bisa saja dari keturunan, gen. Bukan karena stunting,” tegasnya.

Karena itu, dia meminta, defi­nisi kemiskinan harus diperjelas. Dinsos DKI harus mengecek langsung ke lapangan. Cari pe­nyebab kenapa mereka miskin. Apakah penghasilan kurang atau pengeluaran/kebutuhan hidupnya yang besar.

Baca juga : Wapres: Uji Coba Dulu!

Setelah itu, baru dicarikan solusinya. Dia menilai, program bansos dan jaringan pengaman sosial di Jakarta sudah cukup baik. Meski diakuinya, masih ada kebocoran dalam penyalu­rannya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.