Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Bappeda Cari Formula Tepat Atasi Kemiskinan
Warga Miskin Ekstra Terbanyak Di Jakut..
Kamis, 2 Februari 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Tavip mengungkap, penghitungan kemiskinan umum dilakukan menggunakan garis batas yang disebut garis kemiskinan. Sementara garis kemiskinan ekstrem angkanya lebih rendah dari garis kemiskinan umum. Pengeluaran per kapitanya di bawah Rp 11.633 per orang.
“Atau secara akumulasi rumah tangga pengeluarannya di bawah Rp 350.000 per kapita per bulan,” jelasnya.
Kepala Bagian Umum BPS DKI Jakarta, Suryana menyampaikan posisi kemiskinan ekstrem di DKI Jakarta per Maret 2022 mencapai 0,89 persen atau 95.668 jiwa. Fakta ini ditemui BPS DKI Jakarta melalui survei sosial ekonomi yang dilakukan dua kali dalam setahun.
Dari survei tersebut masih ditemukan sampel rumah tangga yang teridentifikasi sebagai penduduk miskin ekstrem. Pihaknya akan menelusuri siapa saja penduduk masuk kategori miskin ekstrem.
Baca juga : Ganjar Bikin Harga Sembako Tetap Terjangkau
Nanti akan dilakukan verifikasi terhadap data yang sudah ada. Setelah itu, akan dilakukan intervensi terbaik untuk atasi kemiskinan ekstrem.
“Penanganan kemiskinan ekstrem terkait dengan pengentasan stunting,” katanya.
BPS DKI Jakarta mencatat jumlah penduduk miskin ekstrem paling banyak berdasarkan kabupaten atau kota berada di Jakarta Utara dan terendah di Jakarta Barat.
“Semua wilayah ada, persentasenya berbeda-beda, tadi paling banyak di utara,” ujarnya.
Baca juga : Top, Nih Sederet Jurus Ganjar Pranowo Tekan Angka Kemiskinan Di Jateng
Berdasarkan grafik dan jumlah persentase kemiskinan ekstrem Provinsi DKI pada tahun 2021 dan 2022, penduduk dengan kemiskinan ekstrem di Jakarta Utara sekitar 35.777 jiwa atau sebesar 1,94 persen pada tahun 2022.
Dijelaskan Suryana, sejumlah karakteristik penduduk Jakarta yang mengalami kemiskinan ekstrem. Di antaranya, mayoritas kepala rumah tangga lulusan SMAdengan rata-rata usia 45,5 tahun. Kemudian, kelompok lansia.
“Kondisi perumahan ada yang belum layak, luas lahan per kapita di bawah 8 meter persegi,” paparnya.
Anggota DPRD DKI Merry Hotma mengatakan, sampai saat ini Pemprov DKI Jakarta belum memiliki definisi kemiskinan yang tegas. Sehingga untuk menentukan warga berkategori miskin dan miskin ekstrem, kerap kesulitan.
Baca juga : Wapres: Uji Coba Dulu!
Karena itu, dia mendesak Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta untuk melakukan kajian definisi kemiskinan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya