Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
10 Hari Diguyur Hujan Deras
Alhamdulillah, Banjir Di Jakarta Menyusut
Jumat, 3 Maret 2023 07:30 WIB
Sebelumnya
Menurut dia, Sodetan Kali Ciliwung harus dioperasikan terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa besar dampaknya terhadap pengurangan debit air saat banjir. “Sekarang kan belum berfungsi,” ujarnya.
Selain itu, penyebab puluhan RT di Jakarta Timur masih banjir karena normalisasi Kali Ciliwung belum rampung. Anwar berharap, Sodetan Ciliwung dan normalisasi segera tuntas. Sehingga dapat menanggulangi banjir di Jakarta Timur, terutama yang dilalui Kali Ciliwung.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Yoga menyebut, kerja penanganan banjir butuh waktu dan proses. Tidak bisa simsalabim, banjir langsung hilang. Karena itu, Nirwono bilang, wajar jika masih ada sejumlah wilayah di Jakarta yang kebanjiran. Terlebih proyek penanggulangan banjir belum selesai dan dapat dioperasikan.
Baca juga : Alhamdulillah, Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi
“Sodetan Ciliwung belum banyak mengurangi debit banjir, karena diperkirakan baru selesai April 2023,” kata Nirwono.
Begitu juga dengan Bendungan Cimahi dan Sukamahi, yang diperkirakan akan membantu mengurangi debit sungai ke Jakarta.
Ketika Sodetan Ciliwung rampung dan 2 bendungan dioperasikan penuh, ditegaskan Nirwono, tidak otomatis Jakarta bebas banjir. Karena, Pemprov DKI Jakarta juga harus membenahi 109 situ, danau, embung, waduk (SDEW) dari hulu hingga hilir.
Baca juga : Head To Head Di Putaran Kedua, Ganjar Diprediksi Menang Lawan Anies
Kemudian, merehabilitasi seluruh saluran drainase agar mampu menampung curah hujan ekstrim. Yakni dengan memperbesar dimensi saluran air dan terhubung ke SDEW terdekat untuk ditampung.
“Memperbanyak luasan ruang terbuka hijau baru sebagai daerah resapan air semakin luas dan semakin banyak air yang diserap ke tanah,” ucapnya.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta perlu menangani banjir sesuai dengan jenis banjir. Pasalnya, Jakarta memiliki bermacam sumber yang menyebabkan banjir. Pertama, banjir kiriman yang berasal dari luapan air sungai. Kedua, banjir lokal, yakni dikarenakan buruknya sistem drainase. “Dan terakhir, banjir rob karena kurang maksimalnya penanganan di kawasan pesisir Jakarta,” ungkap Nirwono. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya