Dark/Light Mode

Urun Rembug Pers Di Sumut

Pemerintah Kudu Hadir Garap Potensi Pariwisata

Minggu, 1 September 2019 16:36 WIB
‘Urun Rembug Tokoh Pers tentang Masalah Bangsa’.  Kegiatan ini  bagian dari kegiatan  Piala Presiden-Kompetensi Media Nasional yang bertema ‘Cepat Majulah  Bangsaku’,  perhelatan ini berlangsung di Hotel Santika Premiere Dyandra, Medan, kemarin malam (Sabtu, 31/8). 
‘Urun Rembug Tokoh Pers tentang Masalah Bangsa’.  Kegiatan ini  bagian dari kegiatan  Piala Presiden-Kompetensi Media Nasional yang bertema ‘Cepat Majulah  Bangsaku’,  perhelatan ini berlangsung di Hotel Santika Premiere Dyandra, Medan, kemarin malam (Sabtu, 31/8). 

RM.id  Rakyat Merdeka - Potensi wisata Sumatra Utara (Sumut) yang luar biasa besar tidak akan banyak artinya kalau saja tidak bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan orang banyak, terutama penduduk di sekitarannya.

Nyatanya, karunia alam dan budaya yang istimewa itu hingga sekarang masih jauh dari optimal pendayagunaan dan kefaedahannya, sebab, baru para pelaku usaha saja yang bergerak.

Adapun pemerintah, sejauh ini bisa dikatakan: mereka  belum hadir karena cenderung baru sekadar berwacana saja.            

Baca juga : Mau Maju, SDM RI Jangan Gaptek

“Pemerintah jangan hanya mengatakan mendukung. Yang lebih penting adalah membantu, termasuk dalam permodalan. Lihatlah apa yang terjadi di negara lain, termasuk Thailand dan Malaysia.  Kita tidak ada apaapanya dibanding mereka dalam hal turisme. Di sana pemerintah benar-benar menopang pelaku wisata,” kata M. Yazid, wartawan senior yang dulu lama memimpin Kantor Berita Antara dan PWI di Sumatera Utara.           

M. Yazid  menjadi salah satu narasumber dalam acara ‘Urun Rembug Tokoh Pers tentang Masalah Bangsa’.  Kegiatan ini  bagian dari kegiatan Piala Presiden-Kompetensi Media Nasional yang bertema ‘Cepat Majulah  Bangsaku’,  perhelatan ini berlangsung di Hotel Santika Premiere Dyandra, Medan, kemarin malam (Sabtu, 31/8).

Pemantik lain dalam pertemuan ini adalah Eko Sulistyo, (Deputi IV Kantor Kepala Staf Presiden), Ranggini (Forum Jurnalis Perempuan Indonesia), Hendri Ch. Bangun (Wakil Ketua Dewan Pers),  dan Usman Kasong (wartawan Media Indonesia).   

Baca juga : Babak Belur Di 2019, Ketum PPP Terpilih Kudu Benahi Partai

Sebagai ilustrasi, M. Yazid mencontohkan Festival Borneo yang telah berlangsung tak kurang dari 20 tahun di negara jiran dan baru belakangan ini saja ditiru Indonesia.

“Yang dijual di sana sebenarnya cuma kenduri. Pengunjung dibawa ke tempat-tempat dimana kenduri sedang berlangsung. Begitupun, festivalnya selalu sukses sebab pemerintahnya terlibat banyak. Yang kita punya di sini lebih dari sekadar kenduri,” lanjut dia.           

Dia  mengingatkan bahwa tak kurang dari 100 obyek wisata menarik tersedia di Sumut. Danau Toba dan Brastagi, di antaranya. Pemda Sumut sendiri menargetkan  menjaring 1 juta pelancong tahun ini. 

Baca juga : E-commerce Kudu Blokir Penjual Ponsel Ilegal

“Sekarang sudah September sementara pengunjung yang datang baru 200 ribu-an orang.” 

Potensi alam dan budaya saja tak cukup sebagai andalan pariwisata Sumut. “Salah satu yang harus kita miliki adalah para pendongeng. Tugas mereka? Memikat calon wisatawan lewat kisah-kisah menarik terutama yang berasal dari ranah mitologi masyarakat Sumut,” kata jurnalis senior yang juga pemerhati budaya, J. Anto.

Ia juga menggarisbawahi perlunya suguhan budaya yang bertolak dari ritual agama lokal. Infrastruktur yang membaik dan membanyak dalam 5 tahun terakhir ini seharusnya bisa menggairahkan perekomian Sumut, termasuk yang berdimensi wisata.  Wacana ini dikedepankan oleh Eko Sulistyo, Hendri Ch. Bangun,  dan Usman Kasong. [SRF]                      

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.