Dark/Light Mode

Gelar Pesta Tahun Baru

Hotel Di Anyer Nggak Takut Tsunami?

Senin, 31 Desember 2018 07:14 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua kanan) mendengarkan penjelasan GM Hotel Marbella Anyer Ririt Wiriyanto (ketiga kiri) mengenai upaya bangkit bisnis hotel di  Anyer pasca tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12). (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata)
Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua kanan) mendengarkan penjelasan GM Hotel Marbella Anyer Ririt Wiriyanto (ketiga kiri) mengenai upaya bangkit bisnis hotel di Anyer pasca tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12). (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah hotel di kawasan Anyer, Serang, Banten mulai menggeliat. Menghadapi malam pergantian tahun, sejumlah hotel mulai menerima tamu. Bahkan, mengadakan pesta Tahun Baru kecil-kecilan. Apa nggak takut tsunami? Padahal, BMKG mewanti-wanti warga menjauhi pantai karena adanya gelombang tinggi.

Terjangan tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12)  lalu, nyaris membunuh industri pariwisata di sepanjang pantai barat Banten. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, setidaknya ada 78 penginapan di Banten yang rusak diterjang tsunami. Beberapa di antaranya nyaris rata dengan tanah. Sebagian lagi mengalami rusak ringan seperti tergenang air. Sampai sepekan setelah kejadian, nyaris tak ada lagi pelancong yang berwisata ke Anyer dan sekitarnya.

Padahal, Anyer salah satu destinasi liburan warga Jakarta, selain Puncak. Jelang pergantian tahun, Anyer biasanya diserbu wisatawan. Untuk bersantai di pantai, menikmati pasir dan senja. Tak heran, libur Natal dan Tahun Baru adalah momen mendulang untung bagi pengusaha hotel dan penginapan di sana. Namun, tsunami mengubah semuanya.

Tak ingin larut dalam duka, sejumlah hotel di Anyer mulai bangkit. Hotel Marbella Anyer, misalnya, akan tetap menggelar acara malam Tahun Baru. General Manager Hotel Marbella Ririt Wiriyanto mengatakan, acara tersebut untuk membuktikan bahwa wisata di Anyer sudah mulai bangkit. Apalagi para tamu sudah mulai banyak berdatangan.

Baca juga : Penjahat Hoaks Di Tengah Bencana

Dengan tingkat okupansi 175 kamar. Ririt menjelaskan, acara pergantian malam Tahun Baru tidak digelar di luar ruangan. Tapi di dalam ballroom di lantai 3, dengan ketinggian 12 meter. Selain itu, pihaknya mengaku hotelnya aman dari terjangan gelombang tinggi, karena memiliki tembok pembatas setinggi empat meter. "Kita bukannya takabur dan kita dataran tinggi terhadap laut  Gedung kami juga kokoh," kata Ririt kepada wartawan akhir pekan kemarin.

Selain itu, Ririt menambahkan perayaan malam Tahun Baru akan digelar lebih hikmat dibanding tahun sebelum-sebelumnya. "Tidak ada petasan dan lebih hikmat," ujarnya. Hal ini sebagai bentuk rasa berkabung untuk korban tsunami. Menurut Ririt, biasanya 300 unit kamar di hotelnya sudah ludes disewa menjelang akhir tahun. Namun, kekhawatiran mengenai tsunami menyebabkan okupansi hotelnya merosot 50 persen.

Hotel Marbella sebenarnya tak terdampak langsung oleh tsunami. Tsunami tak meruntuhkan sebiji pun bangunan di hotel. Namun, dampaknya terasa pada jumlah wisatawan yang merayakan Tahun Baru di hotel tersebut. Sejumlah hotel dan penginapan di Anyer memang tengah memutar otak, untuk menarik kembali wisatawan.

Ada yang berani memangkas biaya inap demi mendapat konsumen. Hotel Jayakarta misalnya, memberi potongan hingga 50 persen. Potongan sebesar itu tak menjadi masalah bagi mereka, asal ada yang mengisi kamar. Selain itu, Hotel sekelas Aston juga banting harga. Dari situs pemesanan hotel, Jayakarta memberi diskon hingga 81 persen. Harga per malam yang biasa dibandrol Rp 2,1 juta menjadi Rp 400 ribuan per malam. Begitu juga Hotel Aston Anyer. Memberi diskon 60 persen. Tak hanya Marbella, hotel berbintang tiga yang berlokasi di Jalan Raya Karang Bolong, Anyer, Serang, juga tetap buka pada Tahun Baru. Seorang pegawai hotel mengatakan, hotel tetap buka seperti biasa. Namun, acara perayaan Tahun Baru ditiadakan. "Tadinya, akan ada pertunjukan musik dan pesta kembang api. Saya sendiri sebenarnya juga masih takut potensi tsunami susulan, tapi mau gimana lagi namanya juga tanggung jawab," cetus Mae pasrah.

Baca juga : BUMN Gerak Cepat

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten, Ahmad Sari Alam berharap pengelola hotel tetap mematuhi imbauan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG dan pemerintah. Dia memprediksi, perayaaan malam pergantian tahun akan sepi dari wisatawan.

Selain masih berduka, masyarakat juga khawatir dengan bencana alam yang bisa datang sewaktu-waktu. Ahmad mengatakan, pengunjung di kawasan pantai Banten berkurang sampai 90 persen dibanding tahun lalu. Lantaran banyak pengunjung yang membatalkan rencananya.

Cuaca buruk dan Gunung Anak Krakatau yang masih erupsi cukup menjadi alasan warga masih menjauhi pantai. Pariwisata merupakan salah satu pos pemasukan terbesar bagi Banten. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 303 ribu turis mancanegara dan 2,9 juta turis domestik pada 2016. Pariwisata Banten ditopang oleh pantai-pantai yang sudah masyhur di Tanah Air seperti Pantai Anyer, Carita, Sawarna, hingga Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung. Semua pantai tersebut berada di pesisir barat Banten. Namun, terjangan tsunami sepekan lalu memukul industri pariwisata di sana.

Sementara, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan, tubuh Gunung Anak Krakatau telah berubah akibat erupsi yang menerus. Berdasarkan pengamatan visual dan pengukuran, tinggi Gunung Anak Krakatau yang semula 338 meter, saat ini hanya 110 meter.

Baca juga : BRI Siapkan Rp 49,2 Triliun

Volume Gunung Anak Krakatau menurun. Volume yang hilang diperkirakan 150-180 juta meter kubik. Volume yang tersisa saat ini berkisar 40-70 juta meter kubik. Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunung api, yang disertai laju erupsi tinggi dari 24 sampai 27 Desember kemarin. Peneliti Muda PVMBG Ahmad Solikin mengatakan, longsor di lereng gunung api ke laut, sejauh ini belum dapat diprediksi secara tepat. Karena itu, dia meminta masyarakat waspada dan mengurangi aktivitas di area pantai pesisir Banten dan Lampung selama hal itu masih mungkin terjadi. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.