Dark/Light Mode

Tinggalkan Papua, Tito dan Hadi Dilepas dengan Senyuman

Minggu, 8 September 2019 07:32 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Istimewa)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjono dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah empat hari berkantor di Papua, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali ke Jakarta. Keduanya pun dilepas dengan senyuman masyarakat karena berhasil memulihkan Pupua.

Hadi dan Tito mulai ngantor di Papua pada tanggal 3 September. Kemudian kembali ke Jakarta, Jumat (6/9). Di hari yang sama sebelum bertolak ke Jakarta, Hadi dan Tito menyempatkan diri berkunjung ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. 

Di sana kedua petinggi keamanan dan pertahanan negara itu melakukan sejumlah agenda. Antara lain memantau situasi keamanan dan bertemu dengan tokoh masyarakat, agama dan adat setempat. "Keduanya melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat, agama dan adat setempat," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto, di Jayapura, kemarin.

Baru pada sore harinya, Panglima TNI dan Kapolri menuju ke Kabupaten Mimika untuk transit. Kemudian kembali ke Jakarta. Beberapa hari sebelum kunjungan Hadi dan Tito ke Papua, kondisi keamanan di sana masih mengkhawatirkan.

Baca juga : KLHK Tingkatkan Kesiapsiagaan Atasi Kebakaran Hutan di Bulan September

Sejumlah aksi massa yang berlangsung di Papua dan Papua Barat berakhir anarkis. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat Tito untuk tetap menginjakkan kakinya di Papua bersama Panglima TNI Hadi. Karena ke Papua bagi Tito ibarat pulang kampung.  Sebab, jauh sebelum ditarik ke Jakarta hingga menjabat sebagai Kapolri, di Papua, Tito pernah menjabat sebagai Kapolda. Hatinya terpanggil untuk kembali ke Papua setelah serangkaian peristiwa yang terjadi di Malang, Surabaya, Sorong, Manokwari, Deiyai dan terakhir di Jayapura. Ketika peristiwa itu meletus, ia melihat Papua tidak seperti yang ia kenal selama ini. “Setahu saya Jayapura tidak seperti yang terjadi beberapa waktu lalu,” kata Tito.

Begitu pun dengan Panglima TNI Marsekal Hadi. Ia juga merasa pulang kampung, saat diperintahkan ke Papua. Ia mengaku Papua dengan segenap alamnya, bukan hal yang asing lagi bagi Hadi. Bahkan air yang ada di Jayapura hingga air yang ada di daerah pegunungan Enarotali sudah pernah ia rasakan.

“Saya sudah merasakan dinginnya air di Papua, sehingga saya sudah bisa dikatakan saya pulang kampung,” ucap Hadi.

Saat berada di Papua, Tito dan Hadi juga sempat berkeliling di Perairan Jayapura menggunakan KRI Oswald Siahaan 354. Selain untuk meninjau situasi keamanan Jayapura dari laut, di atas kapal yang sempat bergerak sejauh 16 mil, mengelilingi Teluk Jayapura selama satu jam itu keduanya juga berdialog dan makan siang, bersama tokoh masyarakat setempat. 

Baca juga : Sandi Octa Susila, Petani Milenial Lulusan S2

“Rasanya, nikmat sekali memandang Papua dari lautan. Begitu indah kaya rayanya negeri Indonesia tercinta,” kisah Hadi pada malam harinya ketika menghadiri Deklarasi Kesepakatan Bersama Dalam Rangka Menjaga Papua Tanah Damai di Swiss-bell Hotel Jayapura, Kamis (5/9).

Sebelum berkeliling perairan Papua, Tito dan Hadi punya agenda terpisah. Pada hari itu, Tito diketahui membesuk tiga anggotanya yang terluka saat bertugas di Deiyai dan Jayawijaya, di RS Bhayangkara Jayapura. Baru menyusul Panglima TNI ke Pelabuhan Jayapura. Pada hari kedua berkantor di Papua (4/9). Panglima TNI dan Kapolri meninjau langsung latihan Penerjunan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura.

Kemudian, keduanya menuju Batalyon 751 dan Makodam XVII/Cenderawasih untuk memberikan arahan kepada pejabat utama TNI dan kepolisian yang ada di Papua. Sementara di hari pertama mendarat di Papua (3/9), keduanya sempat dikabarkan tidak ada agenda. Ternyata diam-diam melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur Papua Lukas Enembe, di Gedung Negara. Media massa tidak diperkenankan meliput.

Secara psikologis, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, berkantornya Hadi dan Tito di Bumi Cenderawasih memberikan dampak positif kepada masyarakat. Selain juga memotong jalur koordinasi. Sehingga, keputusan-keputusan terkait rekonsiliasi di Jayapura bisa dilakukan dengan cepat. “Terbukti, situasi keamanan berangsur kondusif dan masyarakat mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa,” ujarnya.

Baca juga : Ratusan WNI Korban Penipuan Haji Diamankan Kepolisian Saudi

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Pendeta Lipius Biniluk mengatakan, keberadaan Panglima TNI dan Kapolri secara bersamaan dalam waktu yang lama tidak biasa terjadi di Papua. "Mereka berdua datang duduk bersama kami, makan, berpikir bersama kami, itu lah pemimpin yang kami perlu," kata Lipius. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.