Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
ITJ Kebut Pembangunan Kawasan TOD Kota Yang Berkelanjutan Dan Berkualitas
Senin, 17 Juli 2023 16:26 WIB
Sebelumnya
MRT Jakarta akan memastikan bahwa aksesibilitas transit, fasilitas pejalan kaki dan pesepeda (sebagai moda mobilitas paling ramah lingkungan), ruang hijau dan terbuka, pohon peneduh jalan, ruang publik pemicu aktivitas, hingga titik-titik bike sharing, semua terakomodasi.
Ferdiansyah menjelaskan, sekitar 50 persen total luas bangunan diisi oleh retail. Sehingga diharapkan pembangunan tersebut dapat mempermudah masyarakat mengakses setiap kebutuhannya, meski tengah dalam perjalanan berpindah antar moda transportasi saja.
Tak hanya itu, kawasan tersebut berada di tengah-tengah ruang terbuka hijau dan Waduk Setiabudi. “Seperti yang kami paparkan tadi, di mana hal ini menjadi salah satu prinsip dasar TOD, bagaimana TOD hadir guna meningkatkan kualitas hidup manusia menjadi lebih baik. A quality of living, juga quality of mobility,” ungkapnya.
Baca juga : PKS Hadang Kaesang Maju Di Pilkada Depok
Terbukti hingga saat ini, kawasan TOD Dukuh Atas pasca direvitalisasi dilintasi oleh 5 ribu orang di pagi hari. Dan di malam hari pada pukul 6-8 malam, juga sebanyak 5 ribu orang. “Kawasan ini sangat tematik dan mendefiniskan karakteristik wilayahnya,” kata Ferdiansyah.
Progress Kawasan TOD
Selain JPM Dukuh Atas, ITJ juga telah sukses merampungkan beberapa kawasan TOD. Seperti Taman Literasi Martha Christina Tiahahu (TOD Blok M-Sisingamangaraja bertajuk Green Creative Hub), saat ini sukses meraih lebih dari 120 ribu pengunjung sejak beroperasi Oktober 2022.
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu menjadi melting pot masyarakat untuk beraktivitas di ruang hijau ramah lingkungan dan inklusif. Sebesar 7 persen dari total lahan di Taman Literasi digunakan sebagai gerai F&B untuk melengkapi fasilitas publik yang juga meningkatkan nilai kawasan Rumah bagi Komunitas, Kolaborator, Pemangku Kepentingan, dan Masyarakat.
“Taman Literasi ini dibangun dengan creative funding tak menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Murni pendanaan diperoleh dari creative funding. Terdapat 7 lot retail space, dikenakan biaya sewa untuk mengelola listrik, security dan kebersihan kawasan,” jelas Ferdiansyah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya