Dark/Light Mode

Warga Miskin Kesulitan Tebus Pangan Subsidi

Antre Sejak Subuh, Eh Nggak Kebagian

Kamis, 20 Juli 2023 07:30 WIB
Warga Jakarta Pusat terlihat antusias saat mendapatkan pangan murah bersubsidi di JP Mart, Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (7/3). (Foto: dok. Kominfotik Jakarta Pusat)
Warga Jakarta Pusat terlihat antusias saat mendapatkan pangan murah bersubsidi di JP Mart, Kantor Walikota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (7/3). (Foto: dok. Kominfotik Jakarta Pusat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kudu turun tangan mengecek ketersediaan pangan murah bersubsidi. Sebab, warga Ibu Kota yang sudah diplot berhak mendapatkan komoditas tersebut kesulitan menebusnya karena tidak ada barangnya.

Salah satu warga yang berhak membeli pangan murah bersub­sidi adalah warga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Mereka akhirnya menyampaikan unek-uneknya melalui akun media sosial Pj Gubernur Heru dan Dinas Sosial DKI Jakarta.

“Coba dipikirkan lagi pak kebijakannya. Gimana ceritanya jumlah pangan murah dibatasi, seharusnya disediakan sesuai dengan jumlah penerima bantuan. Pembatasan seperti ini mendorong banyak kecurangan dalam proses penebusan,” kata @farhan_nrzky.

Baca juga : Meriah! Ribuan Warga Hingga Kesenian Reog Sambut Kehadiran Ganjar Di Ngawi

“Aduh pak gimana ini, mau ngambil sembako KJP aja susah banget. Ngambil antrean jam 5 subuh sudah habis. Padahal butuh banget soalnya harga bahan pokok pada naik,” ujar @rosita_prayogi.

“Pangan murah gimana nih pak? Masa antre mesti dari jam 1 pagi, mana nggak boleh ditinggal. Padahal, nomor antrean dibagikan jam 5 pagi, hadeeeh,” keluh @deafrines.

“Mau ambil sembako, antre­nya sekarang lebih panjang dari bulan sebelumnya, waktu masih bisa diambil uang. Sudah ngan­tre stock nggak ada, gimana ini bu?” ucap @jono_haryansah.

Baca juga : Dengan iPubers, Tebus Pupuk Subsidi Tak Lagi Ribet

“Pembelian sembako KJP kenapa aturannya jadi berubah. Tadinya 1 orang 1 kartu boleh ambil semua, tapi sekarang 1 kartu cuma 3 item. Sudah gitu, untuk antre ambil nomor antrean dulu, datang jam setengah 7 sudah habis, kuota cuma 500,” kata @funny7184.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyayangkan warga miskin kesulitan membeli pangan mu­rah. Unuk itu, Komisi C DPRD DKI minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengevaluasi 183 lokasi titik pendistribusian pangan murah di seluruh wilayah Ibu Kota.

“Distribusi pangan murah harus mudah dijangkau. Jangan sampai penerima manfaat, ingin membeli barangnya untuk meningkatkan gizi, tetapi barang­nya tidak ada,” ujar Sekretaris Komisi C DPRD DKI Yusuf di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (18/7).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.