Dark/Light Mode

Imbas Hujan Semalam, Sampah Kayu Numpuk di Pintu Air Manggarai

Rabu, 9 Oktober 2019 10:57 WIB
Kondisi Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan pada Rabu (9/10) pagi. Sampah didominasi oleh sampah kayu. (Foto: Twitter @upk_badanair)
Kondisi Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan pada Rabu (9/10) pagi. Sampah didominasi oleh sampah kayu. (Foto: Twitter @upk_badanair)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tumpukan sampah terlihat menjejali Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (9/10) pagi. Sampah kiriman itu didominasi ranting pohon dan kayu berukuran besar. Sisanya, plastik dan sampah rumah tangga lainnya.

Sampah tersebut merupakan imbas dari hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa (8/10) malam.

Sekadar latar, Bendung Katulampa maupun Pos Depok sempat mengalami kenaikan tinggi muka air  hingga mencapai status Siaga III dan Siaga II pada Selasa (8/10) malam.

Truk sampah dan excavator siap mengangkut sampah kiriman yang menjejali Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (9/10). (Foto: Dinas LH Pemprov DKI)

Rabu (9/10) pukul 03.00 WIB dini hari, seluruh pos pantau telah dinyatakan berstatus aman. Namun, kenaikan debit air ini turut membawa sampah kiriman ke Jakarta.

Baca juga : Swiss dan RI Jalin Kerja Sama Komponen Mesin Pesawat Udara

"Sejak tadi malam, sampah di Pintu Air Manggarai meningkat. Lebih dari 322 meter kubik sampah, sudah berhasil diangkat. Sampah tersebut dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, menggunakan 7 rit truk sampah typer besar dan 11 rit typer kecil," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, Rabu (9/10) pagi.

Proses pemindahan sampah dari Pintu Air Manggarai, dilakukan dengan menggunakan 1 unit alat berat Liebher dan 2 unit excavator long arm. Sehingga, memudahkan petugas untuk mengangkat sampah.

Andono mengatakan, jika sampah di Pintu Air Manggarai tidak segera diangkat, maka pintu air akan tersumbat. Otomatis, air akan meluap ke permukaan, dan menimbulkan banjir.

“Kami antisipasi dengan menyiagakan petugas di lokasi tersebut selama 24 jam. Sejak semalam, petugas giat melakukan pengangkatan sampah,” tuturnya.

Baca juga : Usulkan Revisi UU, Samad Sebut Plt Pimpinan KPK Langgar Hukum

Selain di Pintu Air Manggarai, petugas juga bersiaga di Kali Ciliwung Banjir Kanal Barat (BKB) Season City. Di lokasi ini, sejak semalam berhasil diangkat sampah sebanyak 72 meter kubik sampah, dengan menggunakan excavator long arm dan excavator spider.

Sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang menggunakan 3 rit truk sampah typer besar. Petugas dan armada juga disiagakan 24 jam di Jembatan Kali Ciliwung Kampung Melayu, untuk mengantisipasi tumpukan sampah kiriman. Namun, sampai pagi ini, lokasi tersebut masih kondusig. Belum ada pengangkatan sampah.

Sudah Diantisipasi

Andono mengungkapkan, pihaknya sudah mengantisipasi penanganan sampah di musim penghujan, dengan menyiagakan satgas penanganan sampah musim penghujan.

Baca juga : Sayuran dan Buah Indonesia Laku Keras di Singapura hingga Eropa

Di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat banjir kiriman, pihaknya menempatkan petugas untuk memantau perkembangan situasi.

“Ketika terjadi tumpukan sampah, selain petugas eksisting di ruas tersebut, ada personel dan armada tambahan yang akan segera bergerak ke lokasi itu. Kami siaga 24 jam,” tegasnya.

Personel yang disiagakan dalam satgas penanganan sampah di musim penghujan berjumlah 4.000 orang dari Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Air.

Sedangkan sarana yang disiagakan terdiri dari 44 pikap angkut sampah, 50 truk sampah, 5 excavator jenis spider, 6 excavator long arm, 20 excavator jenis biasa serta 1 excavator Liebher yang didampingi oleh 23 orang petugas mobilisasi dan 12 orang petugas mekanik. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.