Dark/Light Mode

Mahasiswa Tak Usah Demo

Pelantikan Presiden Diincar 26 Teroris

Rabu, 16 Oktober 2019 06:53 WIB
Aksi demo mahasiswa di sekitaran Gedung DPR/MPR, Jakarta, 24 September 2019.  (Foto: M Qori Haliana/RM)
Aksi demo mahasiswa di sekitaran Gedung DPR/MPR, Jakarta, 24 September 2019. (Foto: M Qori Haliana/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dugaan teroris akan beraksi saat pelantikan Presiden dan Wapres, 20 Oktober nanti, ternyata bukan isapan jempol. Polri meringkus 26 teroris yang salah satunya sudah membulatkan tekad akan melakukan bom bunuh diri saat pelantikan tersebut.

Fakta ini juga menguatkan harapan aparat kepada para mahasiswa agar tak demo di hari pelantikan, karena rawan disusupi teroris. Selain di Jakarta, para teroris itu akan beraksi di sejumlah kota lainnya.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan, 26 terduga teroris itu ditangkap di berbagai wilayah dalam rentang waktu enam hari ini.

Rentetan penangkapan diawali dari penusuk Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Syahrial Alamsyah alias Abu Rara dan istrinya, FD, Kamis (10/10).

Baca juga : Ketua MPR : Kesuksesan Pelantikan Presiden Tanda Demokrasi Indonesia Makin Matang

Di hari yang sama di Banten, Densus juga meringkus perempuan berinisial RA. Sehari setelahnya, Jumat (11/10), tim Detasemen “burung hantu” menangkap enam terduga teroris di berbagai wilayah.

Mereka adalah AT dan ZAI yang ditangkap di Bali, S alias Jack Sparrow di Sulawesi Utara, R alias Putra di Jambi, dan H di Cengkareng, Jakarta Barat.

Selanjutnya, lima terduga teroris dibekuk Minggu, (13/10). Mereka adalah NAS yang ditangkap di Lampung, A di Sulawesi Tengah, RF di Indramayu, YF dan BA ditangkap di Cirebon.

Kemudian, delapan terduga teroris di tangkap Senin (14/10). lima orang ditangkap di lampung, yakni APS alias Aris Hidayat, TH, Y alias yudisti RA, MRM, dan UD.

Baca juga : Kabaharkam Polri : Pengamanan Pelantikan Presiden Libatkan Seluruh Polda

Tiga lainnya ditangkap di Bandung yaitu, N, JJ, dan AAS. Kemarin, empat teroris diciduk. Dua orang ditangkap di Cirebon, yakni S dan lT. Dua lainnya ditangkap di Bandung, yakni DP dan MNA.

Dedi menerangkan, lT dipersiapkan menjadi “pengantin” bom bunuh diri.

“Sasarannya Markas Kepolisian dan mengandalkan Kepolisian. Warga harus waspada,” imbaunya. rumah ibadah di Cirebon,” ungkapnya, di Mabes Polri, kemarin.

Kelompok ini menyiapkan bom berdaya ledak tinggi dan dicampur dengan bahan kimia berbahaya. “Racun ini bisa membunuh 100 orang,” imbuh Dedi.

Baca juga : Pasca Penusukan Wiranto, Densus Bekuk 26 Terduga Teroris

Sedangkan DP dan MNA yang ditangkap di Bandung, merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Keduanya merencanakan melakukan aksi teror di tempat ibadah dan Mako Polri di Kota Bandung dengan senjata non-bom. Seperti senjata angin, airsoftgun, pisau, dan beberapa senjata tajam untuk menyerang secara personal.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.