Dark/Light Mode

Buka Opsi Kirim Bantuan Lewat Udara

Bela Palestina, Kita Bukan Omdo

Minggu, 10 Maret 2024 08:15 WIB
Gaza Palestina. (Foto: Reuters)
Gaza Palestina. (Foto: Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memastikan Indonesia akan tetap mengirimkan bantuan untuk Palestina. Eks Wali Kota Solo itu buka opsi pengiriman bantuan lewat jalur udara karena Israel memblokir wilayah Palestina. Keseriusaan pemerintah ini memperlihatkan Indonesia tidak omdo alias omong doang bela Palestina.

Untuk memastikan kelancaran pengiriman bantuan untuk Palestina, Jokowi melihat langsung simulasi penurunan bantuan dari Pesawat Hercules di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Jumat (8/3/2024). Turut mendampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Agus Subiyanto, hingga Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono.

Mengenakan kemeja putih lengan panjang, Jokowi berdiri di sekitar landasan mengamati pesawat Hercules yang mengudara. Sesekali ia menggunakan teropong untuk melihat proses penurunan bantuan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu nampak serius, melihat box yang diturunkan menggunakan parasut, sambil mendengarkan penjelasan dari salah satu perwira tinggi TNI AU.

Penerjunan logistik itu didemonstrasikan dengan dropping zone di sekitar runway Lanud Iswahjudi.

Penerjunan cargo delivery system (CDS) ini melibatkan sembilan pesawat TNI Angkatan Udara, yakni enam pesawat C 130 Hercules dengan tail number A-1316, A-1323, A-1330, A-1339, A-1344, A-1326 baik dari Skadron Udara 31 maupun Skadron Udara 32.

Baca juga : Jokowi Masuk Golkar Masih Tahap Gurauan

Selain itu, dikerahkan satu pesawat CN 295 A-2902 dari Skadron Udara 2, dan dua pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 dengan tail number A-2116 dan A-2112. Pada kesempatan itu dilibatkan juga satu pesawat Cassa 212 TNI AL dan satu helikopter MI-17 dan Bell 412 milik TNI AD.

Usai meninjau simulasi pemberian bantuan, Jokowi mengatakan, Pemerintah akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza. Terlebih, Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat kesempatan memberikan bantuan ke Palestina.

"Kita melihat peragaan ngedrop bantuan yang akan kita segera lakukan di Gaza. Karena Indonesia merupakan salah satu negara yang diberi kesempatan untuk bisa memberikan bantuan ke Gaza, ke rakyat Palestina, dengan lewat udara karena lewat darat sudah sulit," ungkap Jokowi.

Dia cukup puas dengan simulasi yang dilakukan. Simulasi tersebut menjadi ancang-ancang langkah Indonesia mengirim bantuan ke Gaza lewat udara. “Tadi sudah disimulasi dan saya melihat hasilnya baik," kata Jokowi

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam memberikan dukungan kepada rakyat Palestina. Dengan bantuan ini, Indonesia berharap dapat meringankan beban yang dihadapi oleh masyarakat di Gaza.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Palestina yang terbagi menjadi dua kloter. Pada kloter pertama, dibawa menggunakan tiga pesawat ini berisi bantuan seberat 51,5 ton.  Bantuan ini terdiri dari bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang logistik lainnya, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza.

Baca juga : Luhut Muji-muji Prabowo Setinggi Langit

Adapun pada kloter kedua, Pemerintah mengalokasikan bantuan senilai total Rp 31,9 miliar atau setara dengan 2 juta dolar AS melalui pendanaan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID, Badan Layanan Umum di lingkungan Kementerian Keuangan.

Bantuan tersebut dikirim dalam bentuk kebutuhan medis yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Palestina. Di antaranya berupa obat-obatan dan peralatan medis.

Pengiriman bantuan via udara ke Gaza sebelumnya dilakukan Yordania yang dipimpin langsung Raja Abdullah. Selanjutnya, beberapa waktu kemudian seiring upaya mediasi perundingan gencatan senjata akhir pekan lalu, Amerika Serikat pun mengirim bantuan ke Gaza via udara.

Sikap PBNU

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengatakan, PBNU mengeluarkan tiga sikap atas konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lima bulan.

Pertama, kata dia, PBNU mengimbau kepada pemerintah di seluruh dunia untuk tidak berhenti membuat inisiatif berupa manuver diplomatik internasional, maupun kebijakan demi menghentikan kekerasan. "Karena keadaan kemanusiaan benar-benar sudah tak tertanggungkan khususnya di Gaza. Kita tak boleh biarkan ini terus menerus," kata  Gus Yahya.

Baca juga : Mahfud: Angket Pilpres Beda dengan Pemakzulan

Kedua, PBNU juga meminta Israel untuk membuka akses ke Masjid Al-Aqsa agas umat Muslim bisa beribadah di sana selama Ramadan. Ketiga, PBNU minta aktor-aktor global untuk mengingat bahwa keadaan di Palestina bisa memicu terjadinya dinamika yang berbahaya untuk stabilitas dan keamanan global.

Bagaimana kondisi di Gaza? Perundingan gencatan senjata Gaza yang digelar di Kairo, Mesir, pekan lalu berakhir buntu dan belum menghasilkan solusi substansial jelang Ramadan yang tinggal menghitung hari.

Negosiasi yang berlangsung selama empat hari itu dimediasi oleh Qatar dan Mesir. Perwakilan Hamas hadir dalam perundingan, sementara Israel absen. Upaya perundingan gencatan senjata disebut akan dilanjutkan besok yang berarti akan dilaksanakan pada minggu awal Ramadan.

Untuk diketahui, agresi brutal Israel ke Jalur Gaza, Palestina, telah memasuki bulan kelima sejak Kamis (7/3/2024) lalu. 30 ribu lebih warga Palestina meninggal dunia imbas agresi tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.