Dark/Light Mode

Terbaik Di Asia Tenggara

Jurus Pengolahan Sampah Banyumas Layak Ditiru DKI

Senin, 3 Juni 2024 06:50 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto. (Foto: Antara)
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto. (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Sedangkan JekNyong, seperti aplikasi ojek online. “Aplikasi Jeknyong ini memberikan la­pangan pekerjaan buat abang-abang ojek, buat jemput sampah masyarakat,” ucapnya.

Berbeda dengan Banyu­mas, pengelolaan sampah di Jakarta masih mengandalkan metode landfill di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta men­catat, sekitar 7.500 ton sampah dari Jakarta dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, setiap hari.

“Dari hilir, TPST Bantarge­bang rata-rata menerima lebih dari 7.800 ton sampah per hari, yang diangkut menggunakan lebih dari 1.200 truk pengangkut dari Jakarta,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto dalam keterangannya, baru-baru ini.

Setelah bertahun-tahun ditum­puk, sampah di Bantar Gebang sudah semakin menggunung. Tingginya pun diperkirakan sudah mencapai 40 meter, setara dengan gedung 16 lantai. Sebanyak 39 juta ton sampah juga telah memenuhi 80 persen bagian lahan dari TPST Bantar Gebang. Diperlukan upaya ekstra untuk mengoptimalkan kinerja TPA agar 7.800 ton sampah warga DKI yang masuk setiap harinya bisa ditangani dengan baik.

Baca juga : Kapolri, Kepala BIN, Panglima TNI Hadir Bersama Jokowi...

Anggaran untuk pengelo­laan sampah di Jakarta juga sangat besar. DLH Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan Rp 4,1 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Bahkan, membutuhkan penam­bahan anggaran pada perubahan Rencana Kerja Pemerintah Dae­rah (RKPD) Tahun 2024, senilai Rp 277 miliar sehingga total anggaran tahun ini Rp 4,3 triliun.

Penambahan tersebut, kata Asep, salah satunya untuk pengadaan kendaraan compactor truck dan peremajaan serta modernisasi dalam rangka mendukung optimalisasi pengangkutan sampah menuju pengolahan sampah RDF Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara.

“Kami membutuhkan tambahan anggaran untuk pengadaan kendaraan compactor truck,” ucap Asep.

Ia menyebut, pengadaan truk compactor sebagai salah satu upaya DLH untuk mengatasi polusi bau sampah yang keluar saat pengangkutan menuju ke tempat pembuangan sampah di RDF Rorotan, Jakarta Utara.

Baca juga : Presiden Ke-7 Pakai Tim Transisi, Presiden Ke-8 Pakai Gugus Tugas

Apakah Jakarta bisa meniru pengelolaan sampah Banyumas? Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Syarif menyebut, Jakarta sudah ada pengelolaan sampah dengan metode RDF Plant. Ada di TPST Bantar Gebang, Bekasi dan kini sedang dibangun di Rorotan, Jakarta Utara.

Namun Syarif bilang, produk­si sampah Banyumas tidak bisa dibandingkan dengan Jakarta. Volume sampah Banyumas se­dikit, sedangkan Jakarta sudah mencapai 7.800 ton per hari.

“Jadi kalau mencontoh Banyumas itu bisa. Bisa ditiru bu­kan di teknologinya, tapi peran serta masyarakatnya,” kata Syarif kepada Rakyat Merdeka, Sabtu (1/6/2024).

Diungkap Sekretaris Komisi D yang salah satu tupoksinya mengawasi kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup daerah ini, kewajiban untuk menge­lola sampah secara mandiri sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah.

Baca juga : Percepat Transisi Energi Hijau Sesuai Semangat Pancasila

Selain itu, Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta nomor 77 tahun 2020, tentang Pembinaan Implementasi Pengelolaan Sam­pah lingkup Rukun Warga (RW).

“Tapi pengelolaan sampah kawasan mandiri ini belum maksi­mal. Kalau itu dioptimalkan, bisa seperti model Banyumas. Namun kalau yang sifatnya massal nggak bisa pasti,” kata Syarif yang me­nyebut jika pengelolaan sampah kawasan mandiri di Jakarta saat ini cuma ada sekitar 957 lokasi.

Anggota Komisi D lainnya, Justin Adrian mengatakan, pengelolaan sampah Jakarta sebenarnya bisa lebih baik. Namun saat ini, Justin menilai, Pemprov DKI Jakarta lebih fokus pada penanganan banjir dan transportasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.