Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menggencarkan kampnye hidup aktif dan sehat yang dikemas dalam Gerakan Jakarta Berjaga, untuk menekan lonjakan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Kampanye Berjaga merupakan kependekan dari: bergerak, bekerja, berolahraga dan bahagia. Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mendorong perubahan perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta, pegawai swasta dan masyarakat usia produktif untuk secara kolektif mencegah penyakit tidak menular yang meningkat.
Seperti diketahui, PTM seperti stroke, jantung, diabetes dan kanker telah menjadi penyebab utama kematian di Jakarta. Faktor risiko utama PTM, yakni mengkonsumsi makanan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, stres dan konsumsi alkohol berlebihan. Pola hidup masyarakat urban tersebut berkontribusi terhadap meningkatnya prevalensi PTM.
Kurangnya gerak juga menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Kurangnya aktivitas fisik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk minimnya kesadaran hidup sehat serta pekerjaan yang memerlukan banyak waktu duduk di depan komputer.
Baca juga : Gerak Cepat Amankan Randis, Pemprov Banten Lakukan Berbagai Upaya
“Karena itu, Dinkes Provinsi DKI Jakarta berinisiatif melaku kan salah satu strategi dalam mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat yang dikemas dalam kampanye Jakarta Berjaga, sebagai gaya hidup sehat menuju kota Global,” kata Ke pala Dinkes DKI Jakarta, Anita Ruspitawati saat puncak acara Jakarta Berjaga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Minggu (9/6/2024).
Ani menuturkan, kick off Jakarta Berjaga dilaksanakan pada Minggu (28/4/2024) di Gandaria City, Jakarta Selatan. Puncak rangkaian kegiatan ini memberikan challenge kepada peserta untuk melakukan aktivitas berjalan kaki 7.500 langkah setiap hari.
Selama dua pekan sesi challenge, beber Ani, dari akhir Mei sampai awal Juni 2024 tercatat 5.246 peserta ikut kegiatan ini. Dari total jumlah peserta itu, 2.317 atau sekitar 44,2 persen adalah peserta lakilaki dan 2.929 atau sekitar 55,8 persen perempuan.
Ani berharap, kampanye ini akan mendorong masyarakat, khususnya ASN Pemprov DKI Jakarta, untuk terus membiasakan diri hidup sehat dengan beraktivitas jalan kaki sebagai bentuk olahraga.
Baca juga : Tim Garuda Percaya Diri
“Dengan kondisi yang sehat dan bugar akan berdampak positif kinerja. Kegiatan kami ini juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup,” ucapnya.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto berharap, dengan kebiasaan berjalan kaki dan menggunakan transportasi publik dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.
“Dengan masyarakat terbiasa berjalan kaki dan beralih menggunakan transportasi publik, akan berdampak positif terhadap lingkungan karena akan mengurangi polusi,” kata Asep Puncak acara Jakarta Berjaga
ini dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Menurut Heru, promosi pola hidup sehat dengan berjalan kaki 7.500 langkah setiap hari ini sangat bermanfaat.
Baca juga : Saudi Catat, 20.000 Jemaah Langgar Visa Haji
“Saya berharap, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan menuju kota global berjuta pesona,” kata Heru.
Diharapkan Heru, kegiatan ini semakin memotivasi ASN Pemprov DKI Jakarta untuk terus melakukan pola hidup sehat. Tidak hanya bagi diri sendiri, tapi kebugaran para ASN juga akan berdampak terhadap kualitas layanan kepada publik.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya