Dark/Light Mode

Cabut Award Untuk Colloseum

Anies Tercoreng Anak Buah

Selasa, 17 Desember 2019 06:46 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan (kanan depan). (Foto: IG@aniesbaswedan)
Gubernur DKI Anies Baswedan (kanan depan). (Foto: IG@aniesbaswedan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencabut penghargaan Adikarya Wisata 2019 yang diberikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov DKI ke Diskotek Colosseum. Pencabutan award ini diambil Anies setelah muncul berbagai penolakan masyarakat, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Yang mengecewakan, klub malam tersebut ternyata ditemukan peredaran narkoba. Duh, kasian Anies tercoreng anak buahnya.

Pencabutan penghargaan itu disampaikan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Saefullah. Dia bilang, penghargaan dengan Nomor 388 Tahun 2019 tentang penetapan pemenang Adikarya Wisata 2019 itu, sepenuhnya dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta.

Tidak ada campur tangan Gubernur. Apalagi, penghargaan tersebut juga hanya dibubuhi tanda tangan cetak Gubernur. Bukan tanda tangan basah. “Berdasarkan fakta di lapangan, maka penghargaan Adhikarya Wisata kepada Colosseum dibatalkan,” papar Saefullah di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, kemarin.

Tak hanya itu, laporan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta memperkuat pencabutan award untuk diskotek Colosseum. Klub malam ini, bersama Olympic dan Paragon pernah dirazia BNNP DKI Jakarta, Minggu (8/9) lalu. Hasilnya, 34 pengunjung positif narkoba. Masing-masing 19 laki-laki dan 15 perempuan.

Baca juga : Anies Ditinggal 2 Anak Buahnya

Saefullah mengaku Pemprov DKI sudah memberi surat teguran kepada pemilik usaha tersebut. Pihak Colosseum juga diminta meningkatkan pengawasan kepada para pengunjung.

“Ada teguran kepala dinas dan pernyataan dan tahapan-tahapan yang tim tidak cermat. Berdasarkan fakta tersebut maka pemberian penghargaan kepada Colosseum dinyatakan dibatalkan,” tutur Saefullah.

Saefullah menjanjikan akan memperbaiki prosedur pemberian penghargaan Adikarya Wisata harus agar kesalahan yang sama tidak terulang. Saefullah mengakui, ada perintah dari Gubernur untuk memeriksa anak buah yang terlibat dalam proses pemberian penghargaan itu. “Pejabat yang terlibat sementara dinonaktifkan selama pemeriksaan,” ungkapnya.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Arman Depari turut kecewa kepada Pemprov DKI karena memberikan penghargaan ke Colosseum. Selain tidak mendidik, temuan dari hasil razia BNN, seharusnya cukup menjadi bukti bahwa ada peredaran narkoba di diskotek ini.

Baca juga : Promosi Indonesia Lewat Pencak Silat

“Harusnya menjadi penilaian, karena pernah ada narkoba ketika kami lakukan razia di sana,” kata Arman, kepada wartawan, kemarin.

Sebelumnya, Disparbud DKI Jakarta memberikan penghargaan kepada 31 pengusaha bidang jasa dan pariwisata. Acara ini digelar Jumat (6/12) lalu di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Colosseum menerima penghargaan untuk kategori hiburan dan rekreasi. Awalnya, Plt Kepala Disparbud DKI Jakarta, Alberto Ali membela Colosseum. Klub malam ini dinilai pu nya dedikasi dan kontribusi terhadap pariwisata Jakarta. “Ada tim yang me nilai itu semua,” ungkap Alberto.

FPI termasuk yang paling keras mengkritik pemberian award kepada diskotek. Dalam keterangannya, Ketum FPI Sobri Lubis bahkan menyebut Pemprov DKI pro maksiat atau maksiat-friendly. Ia menuntut Gubernur mencabut penghargaan itu.

Baca juga : Atasi Polusi Udara di Jakarta, Ini 7 Instruksi Gubernur Anies Untuk Anak Buahnya

Setelah dicabut, Sobri yang dikonfirmasi Rakyat Merdeka tadi malam mengapresiasi keputusan Gubernur. Namun, ia meminta Anies lebih ketat mengontrol anak buah yang telah mencoreng mukanya itu. Ia khawatir, ada anak buahnya yang terlibat sebagai corong mafia maksiat di Jakarta. “Saran saya, pecat semua oknum yang ditengarai jadi corong mafia maksiat. Termasuk tim yang menilai nya. Pecat,” tegasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.