Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Covid Tinggi, Anies Nggak Masalah Dinilai Buruk

Sabtu, 25 Juli 2020 18:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara RMInsight bertema `Resep Sembuhkan Ibu Kota Dari Corona` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal media sosial Rakyat Merdeka, Sabtu (25/7). (Sumber: YouTube)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara RMInsight bertema `Resep Sembuhkan Ibu Kota Dari Corona` yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal media sosial Rakyat Merdeka, Sabtu (25/7). (Sumber: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tak masalah, jika tingginya jumlah kasus positif Covid-19 menimbulkan persepsi buruk terhadap kepemimpinannya.

Baginya, yang penting warga DKI terlindungi. Karena semakin banyak yang ketahuan positif, semakin mudah pula malacak dan mengisolasinya.

Baca juga : Diusung Banteng, Afifah Cetak Sejarah Di Pilkada Depok

"Kami mau melindungi warga Jakarta. Bukan mau menurunkan data. Kalau mau datanya turun, gampang. Jangan lakukan testing. Lebih baik banyak ketahuan. Daripada sedikit, tetapi wabahnya masih luas," ujar Anies dalam acara RMInsight bertema "Resep Sembuhkan Ibu Kota dari Corona" yang ditayangkan secara streaming di seluruh kanal media sosial Rakyat Merdeka, Sabtu (25/7).

Anies menjelaskan, belakangan ini angka positivity rate Jakarta memang di atas 5 persen. Jika angkanya di bawah 5 persen, aman untuk berkegiatan. Jika mencapai 10 persen, artinya tidak aman. Dengan pertimbangan tersebut, Anies pun memperpanjang masa PSBB transisi fase pertama hingga 30 Juli.

Baca juga : Kepercayaan Publik Tinggi, Kejaksaan Agung Kini Jadi Harapan Rakyat

"Selama awal Juli, dua minggu di bawah lima. Baru dua mingguan ini, naik jadi 5,2 persen. Itu karena testing kita tingkatkan. Menurut standar WHO, 1.000 orang baru per satu juta penduduk. Nah, kita sudah lebih dari 9.000," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.