Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

50 Ton Limbah Minyak Berceceran

Siapa Yang Berani Cemari Pantai Kepulauan Seribu

Kamis, 13 Agustus 2020 06:43 WIB
Pemandangan pantai di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. (Foto : twitter@DKIJakarta)
Pemandangan pantai di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. (Foto : twitter@DKIJakarta)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejumlah pantai di Kepulauan Seribu tercemar tumpahan minyak. Gumpalan padat berwarna hitam tercecer di pinggiran pantai Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Tidung.

Berdasarkan laporan nelayan, sebagian gumpalan hitam yang merusak lingkungan ini sudah dibersihkan warga dengan dibantu oleh petugas. Ratusan karung limbah minyak berhasil diangkut. Di Pulau Pari saja, ada 380 karung dengan berat rata-rata 20 kilogram.

Warga Pulau Pari bergotong-royong pakai alat seadanya dan sarung tangan menyisir pantai yang indah, Selasa (11/8) lalu. Lurah Pulau Pari, Mahtum mengatakan, pembersihan limbah dilakukan puluhan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari kelurahan bersama petugas Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) dibantu masyarakat setempat.

Baca juga : Ini Dia Pria Pertama Yang Punya Penis Buatan Dari Lengannya Sendiri

Limbah itu dimasukkan ke kantong plastik dengan kapasitas isi sekitar lima kilogram dan karung dengan kapasitas 20 kilogram. “Dengan dibantu petugas PPSU dan dari Sudin LH, warga berhasil mengumpulkan 380 karung gumpalan minyak hi- tam. Kurangnya jumlah tenaga dan kantong plastik memper- lambat pembersihan limbah. Selain itu, pada saat matahari terik, limbah minyak mencair membuat proses pembersihan kurang efektif,” katanya.

Ketua Forum Peduli Pulau Pari (FP3), Mustaghfirin menyampaikan, laporan dari nelayan setempat, limbah minyak mentah sebelumnya terapung di perairan gugusan Pulau Pari dan Pulau Lancang. Selasa (11/8) pagi, limbah minyak nampak terdampar di pantai Pulau Pari.

Para nelayan menduga limbah minyak mentah ini dari pengeboran minyak di perairan Indramayu hingga Karawang. Berdasarkan arah dan arus laut, limbah minyak mentah ini diduga besar berasal dari arah Timur, seperti perairan Karawang yang memang ada titik pengeboran minyak.

Baca juga : Airin Siap Menangkan Beringin di Pilkada 2020 dan Pemilu 2024

“Limbah minyak mentah ini tercecer di sepanjang 2 kilometer pantai selatan Pulau Pari. Jika dikumpulkan, limbah minyak mentah ini bisa mencapai 50 ton,” kata Mustgahfirin, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Selain merusak ekosistem, tambahnya, limbah ini juga mengancam budidaya rumput laut dan ikan kerapu milik nelayan sekitar Kepulauan Seribu. Nelayan akan mengalami kerugian jika limbah minyak mentah menempel di rumput laut.

Rumput laut tidak dapat dikonsumsi lagi. Begitu pun ikan kerapu yang terkena minyak mentah mati keracunan. Ditambah lagi hutan mangrove di sepanjang pesisir pantai selatan Pulau Pari yang juga ikutan terpapar limbah minyak mentah kali ini.

Baca juga : Sri Mulyani: Jangan Benci, Jangan Pakai Bahasa Kasar

Nelayan dan masyarakat Pulau Pari berharap kejadian ini segera ditangani. Mengingat limbah minyak mentah ini sangat ber- dampak buruk bagi lingkungan. Apalagi, pencemaran limbah minyak mentah ini kerap terjadi setiap tahun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beserta dinas terkait melakukan investigasi dan mencari siapa yang bertanggung jawab.

“Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, khususnya Dirjen Migas uji forensik limbah minyak mentah dan membuka hasil uji forensik ke publik. Siapa yang bertanggung jawab, ungkap saja. Supaya ada efek jera dan kejadian serupa tak ada lagi tahun-tahun depan,” pintanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.