Dark/Light Mode

Jakarta Kalah Berpacu Melawan Covid-19

PSBB Yang Kompromi Cuma Ngefek Sedikit

Senin, 28 September 2020 06:07 WIB
Ilustrasi warga dihukum nyapu jalanan karena tak bermasker saat Operasi Yustisi Protokol Covid-19 di kawasan Pondok Labu, Jakarta, Selasa (15/9/2020). (Foto : Rakyat Merdeka/Dwi Pambudo)
Ilustrasi warga dihukum nyapu jalanan karena tak bermasker saat Operasi Yustisi Protokol Covid-19 di kawasan Pondok Labu, Jakarta, Selasa (15/9/2020). (Foto : Rakyat Merdeka/Dwi Pambudo)

 Sebelumnya 
Kasus Aktif Melambat 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, sejak diberlakukan PSBB ketat, peningkatan kasus aktif di Jakarta melambat dari 49 persen menjadi 12 persen. ‘’Pada 30 Agustus 2020 ada 7.960 kasus aktif dan pada 11 September 2020 ada 11.824 kasus aktif. Artinya, selama 12 hari ada peningkatan 3.864 kasus aktif atau sebesar 49 persen,’’ ungkap Anies.

Hingga 23 September 2020, lanjutnya, tercatat ada 13.277 kasus aktif. Jika dibanding sejak 11 September 2020, peningkatan hanya 1.453 kasus aktif atau sebesar 12 persen. “Pelandaian kasus aktif bukanlah tujuan akhir. Kita masih harus bekerja bersama memutus rantai penularan,” kata Anies.

Baca juga : Relawan Siaga dan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Bantu Korban Banjir Sukabumi

Pelambatan tersebut, lanjutnya, belum tuntas lantaran kasus aktif masih rentan kembali melonjak. Karena itu, pengetatan PSBB perlu terus dijalankan lebih lama dengan penegakan protokol kesehatan yang semakin kuat.

Menurut Anies, pada 30 Agustus 2020 tercatat 39.280 total kasus positif. Kemudian bertambah 13.041 (33 persen) dalam 12 hari atau sebesar 52.321 kasus pada 11 September 2020. Dalam 12 hari kemudian, lanjutnya, terjadi pertambahan 14.184 (27 persen).

Artinya, pada 23 September 2020 totalnya tercatat 66.505 kasus. Untuk pasien sembuh pada 30 Agustus 2020 tercatat 30.134 orang. Kemudian bertambah 8.981 (30 persen) dalam 12 hari. Artinya, pada 11 September 2020 jumlahnya 39.115 orang. Dalam 12 hari kemudian, yakni 23 September 2020, pasien sembuh menjadi 51.578 orang atau meningkat 12.463 pasien (32 persen).

Baca juga : Caketum PPP Jangan Cuma Jago Kandang

Sementara pasien meninggal pada 30 Agustus 2020 sebanyak 1.186 orang. Kemudian bertambah 196 kasus (17 persen) dalam 12 hari. Artinya, pada 11 September 2020 tercatat 1.382 meninggal. Pada 12 hari berikutnya, yakni 23 September 2020, kasus meninggal sebanyak 1.650 orang atau meningkat 268 kasus (19 persen).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, sekitar 200 lebih perkantoran yang terpaksa ditutup karena melanggar protokol kesehatan selama masa PSBB ketat. “Sejak 14 September 2020, sudah lebih dari 208 kantor, kafe, restoran, hotel, yang kami tutup sementara. Ada penyeba- ran dan ada yang melanggar,” kata Wagub.

Setiap harinya, lanjut Riza, sekitar 20.000 aparat gabungan TNI dan Polri bersama Satpol PP menggelar Operasi Yustisi. Bahkan, 5.000 PNS DKI Jakarta ikut dikerahkan untuk menekan angka penularan Covid-19. [FA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.