Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mobil Wah Bupati Daerah Tertinggal

Rabu, 13 Maret 2019 08:17 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Sense of crisis itu sepertinya barang langka di Kabupaten yang masih terkategori daerah tertinggal ini.

Di tengah situasi daerahnya yang harus berjuang keluar dari daftar daerah tertinggal, orang nomor satunya mengambil kebijakan yang dinilai mencederai akal sehat dan perasaan.

Ini ironi memang. Meski berkelit di balik dalih ‘telah sesuai aturan’, pilihan Bupati membeli mobil wah ini tetap dianggap tidak skala prioritas.

Baca juga : Hadapi Dengan Senyuman

Menimbang kondisi daerahnya yang masih di bawah garis ketertinggalan, seharusnya Bupati mengambil langkah-langkah percepatan pembangunan.

Membeli mobil karena alasan medan jalan Pandeglang sesungguhnya semakin mempermalukan diri sendiri. Seterbelakang dan seburuk itukah kondisi infrastruktur di wilayahnya sehingga harus menggunakan mobil off road?

Meski ini bukan milik pribadi Bupati, tetap saja pembelian mobil itu mengundang sorotan tajam. Kalau pun tidak beli Land Cruiser tidak mati kan? Kasus di Pandeglang ini sesungguhnya kasus yang dipilih sebagai contoh untuk tidak dicontoh.

Baca juga : Kebebasan Dibatasi Kebebasan

Di wilayah lain banyak yang lebih parah dari ini namun beruntung tidak mendapat ekspose yang cukup. Besar harapan dengan heboh Bupati beli mobil dinas wah ini menginspirasi daerah yang lain untuk lebih sensitif terhadap perasaan publik.

Pemimpin-pemimpin di daerah harus terus diawasi. Jangan sampai ada yang luput dari pantauan sehingga meloloskan kebijakan yang tidak menimbang skala prioritas.

Bersyukur kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menurunkan tim reaksi cepat melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) di daerah-daerah. Sudah banyak yang terjaring.

Baca juga : Jaga Amal Baik Bukan Nama Baik

Namun sepertinya masih banyak yang belum terhentak kesadaran mereka tentang bagaimana menyeleggarakan clean government and good corporate govermance. Masih banyak dijumpai bancakisme proyek sebagai mekanisme pembayaran hutang budi poltik.

Harus segera dilakukan penataan sistem di daerah-daerah menuju e-government yang lebih transparan dan akuntabel. Anak-anak ahli IT harus banyak dilibatkan dalam rangka menciptakam smart cities di wilayah-wilayah terjauh dari pusat Indonesia sekalipun.

The real Indonesia sesungguhnya, pelayanannya, ada di tangan para kepala daerah ini. Maju mereka, maju Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.