Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Menggila, Sekolah Tatap Muka Di DKI Tunggu Situasi Terkendali

Kamis, 17 Juni 2021 20:29 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti. (Foto: Ist)
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus harian Covid-19 meningkat drastis. Tembus di atas 4.000 kasus. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan tidak akan melanjutkan sekolah tatap muka.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sebelumnya Pemprov DKI telah melakukan program uji coba sekolah tatap muka di 83 sekolah di tahap pertama dan berlanjut di 143 sekolah. Kemudian, uji coba belajar tatap muka tahap kedua digelar 9-16 Juni 2021 dan diikuti oleh 226 sekolah.

Kegiatan sekolah berlangsung dengan protokol kesehatan ketat. Baik guru maupun orangtua siswa telah menerima vaksin. Kegiatan tatap muka juga hanya dilakukan dua hari dalam seminggu.

Baca juga : Luhut Jawabnya Begini, Ganjar Jawabnya Begitu

"Program uji coba sekolah tatap muka, atau piloting di Jakarta dimulai ketika kasus aktif Covid-19 berada di angka sekitar 6.000-an. Karena meningkat tajam, kita batalkan," ujar Widyastuti dalam dialog virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (17/6).

Mengingat kondisi kasus harian melonjak, dan kasus aktif tembus di angka 22.611, Pemprov DKI dan Satgas Covid-19 memutuskan tidak melanjutkan proses belajar mengajar tatap muka pilotting ini.

"Dengan kondisi saat ini dan hasil rapat bersama antar satgas, kita putuskan saat ini tidak dilanjutkan piloting tatap muka tadi. Sambil nanti menunggu situasi terkendali di DKI Jakarta," tegas Widyastuti.

Baca juga : Covid Melonjak, Wagub DKI Kerahkan Petugas Awasi Perkantoran

Sebelumnya pembelajaran tatap muka berlangsung di sejumlah sekolah percontohan di DKI Jakarta. Sekolah, hanya boleh dihadiri maksimal 25 persen dari total murid dalam satu kelas. Kedua, tidak boleh lebih dari 2 hari dalam seminggu. Kemudian setiap hari maksimal, hanya dua jam serta berlangsung dengan protokol kesehatan yang amat ketat.

Diketahui, Covid-19 di Ibu Kota Jakarta lagi ngamuk. Pada Kamis (17/6), kasus bertambah 4.144. Yang lebih gawat, ada kenaikan kasus positif Covid-19 pada anak di Ibu Kota Jakarta. Per Kamis (17/6), terdapat 661 anak di bawah usia 18 tahun yang terjangkit Covid-19.

"Tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun meningkat. Dari 4.144 kasus positif hari ini, 661 kasus (16 persen) adalah anak usia 0-18 tahun. Dari 661, sebanya 144 kasus di antaranya adalah balita. Hindari keluar rumah membawa anak di bawah umur," imbau Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia.

Baca juga : Sri Mulyani Coba Tenangkan Badai

Untuk jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini sebanyak 2.300 kasus. Total kasus aktif sampai hari ini sebanyak 22.611 orang yang masih dirawat atau diisolasi. Sebanyak 25 persen di antaranya orang tanpa gejala, 35 persen bergejala ringan, 30 persen bergejala sedang, serta 10 persen bergejala berat dan kritis. Jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.