Dark/Light Mode

Pasien Covid Banyak Ngemper Di Halaman, Ini Penjelasan RSUD Kota Bekasi

Jumat, 25 Juni 2021 18:02 WIB
Pasien Covid-19 tengah diperiksa petugas di atas losbak di emperan RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid atau RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6) pagi. (Foto: Tangkapan layar video)
Pasien Covid-19 tengah diperiksa petugas di atas losbak di emperan RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid atau RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (25/6) pagi. (Foto: Tangkapan layar video)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seharian ini, beredar sebuah video viral di berbagai platform media sosial yang menunjukkan pasien keleleran di depan sebuah rumah sakit.

Karena penuh, pasien terpaksa diperiksa petugas kesehatan berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap di depan tenda darurat, di pelataran, hingga di atas mobil pickup alias losbak. Nampak juga pasien lainnya yang terbaring di tikar.

Ada juga yang tertidur di kursi roda. Suasana miris ini makin menyeramkan karena raungan sirine ambulans yang wara-wiri terdengar dalam video tersebut.

Kejadian pasien keleran di depan RS ini ternyata berlangsung di RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid atau RSUD Kota Bekasi, Jawa Barat. Semua pasien ini datang dengan gejala Covid-19.

Baca juga : Duh 36 Pegawai Kena Covid, KPK Batasi Kegiatan Di Kedeputian Penindakan Dan Eksekusi

Kondisi dalam video yang viral ini dibenarkan Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Kusnanto Saidi. Kata Kusnanto, kejadiannya pagi tadi. Karena pasien yang datang dengan kondisi kritis, sementara tenda darurat atau triase penuh, petugas langsung memeriksa pasien begitu tiba di pelataran rumah sakit.

"Mereka datang, kondisinya sudah sangat kritis, kami hadir dong, tidak harus diturunkan di tempat. Kami langsung sigap, petugas kami menangani langsung di mana pasien itu datang," ujar Kusnanto kepada wartawan, Jumat (25/6).

Kusnanto menjelaskan, tempat tidur pasien di RSUD Kota Bekasi awalnya berjumlah 265. Setelah penuh, ditambah lagi 100 tempat tidur. Kemudian ditambah lagi 30 tempat tidur di tenda darurat di depan RS, sehingga total 365 tempat tidur.

Namun, pasien terus berdatangan. Akhirnya tak tertampung di dalam maupun di tenda darurat dari BPPD. Inilah sebabnya petugas langsung memeriksa pasien yang terbaring di tikar, di atas losbak.

Baca juga : Covid Naik Tajam, KAI Perketat Penerapan Prokes

"Tenda darurat di depan hanya 30 tempat tidur. Ternyata warga yang hadir makin banyak dan tidak mungkin untuk kami tolak. Langsung kami periksa," kata dia.

Kusnanto menambahkan, pihak RSUD Kota Bekasi kembali membuka ruangan dengan 45 tempat tidur. Agar pasien yang tak tertampung di tenda darurat masuk ke dalam gedung.

Salah satunya dengan menutup satu lorong atau koridor di rumah sakit. Sebanyak 15 tempat tidur pasien disediakan di lorong tersebut.

"Saya tutup satu lorong untuk penambahan sebanyak 15 tempat tidur. Mudah-mudahan mereka juga nyaman, petugas juga nyaman dan sehat selalu. Dan ini perhatian buat masyarakat ya bahwa Covid-19 itu ada dan nyata," imbau Kusnanto.

Baca juga : Positif Covid, Sekda Jabar Jalani Isolasi Mandiri

Langkah lainnya yakni berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk merujuk pasien ke rumah sakit lain. "Sudah kordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengurai pasien. Dengan dirujuk ke rumah sakit tipe D, rumah sakit swasta yang ada di Bekasi, dan kami juga rujuk ke Jakarta," tandasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.