Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Politisi Kebon Sirih Protes Anggaran PAM Dipangkas 79 Persen

Sulit Dapat Air Bersih, Warga DKI Terpaksa Beli

Sabtu, 16 Oktober 2021 07:00 WIB
Ilustrasi Petugas melakukan pemeriksaan di Instalasi Produksi Air PT PAM Lyonnasise Jaya (Palyja) Pejompongan, Jakarta. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Petugas melakukan pemeriksaan di Instalasi Produksi Air PT PAM Lyonnasise Jaya (Palyja) Pejompongan, Jakarta. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memangkas anggaran Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, dari Rp 276 miliar menjadi Rp 57 miliar. Keputusan itu dianggap semakin memperlambat cakupan layanan air bersih di Ibu Kota.

Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Eneng Maliyanasari mengatakan, pemangkasan itu diusulkan Gubernur Anies Baswedan dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2021.

Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menilai, pemangkasan tersebut sangat besar, sampai 79 persen. Alhasil, keputusan ini menghambat penyediaan air bersih bagi warga Ibu Kota.

Baca juga : Kasus Baru Masih Di Kisaran 10 Ribuan, DKI Nyodok Ke 5 Besar

“Kalau setiap tahun anggarannya kecil terus, kapan semua warga Jakarta bisa menikmati air bersih? tanya Eneng di Jakarta, kemarin.

Menurut Eneng, saat ini cakupan perpipaan air bersih di Jakarta baru 63 persen dan belum merata di seluruh wilayah. Bahkan, sebagian besar wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat belum memiliki akses perpipaan.

Sebagian warga di Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara pun harus membayar Rp 600.000 setiap bulan untuk membeli air dari master meteran atau gerobak air.

Baca juga : Tingkat Kesembuhan Tembus 91 Persen, Pemerintah Apresiasi Tenaga Kesehatan

“Nah, hotel-hotel mewah dan mall terkadang masih didapati menggunakan air tanah,” tandasnya.

Eneng menganggap, PAM Jaya butuh dukungan PMD untuk memenuhi kebutuhan perpipaan air bersih warga Jakarta, yang diperkirakan Rp 30,3 triliun hingga 2030.

Target itu akan sulit dicapai, apabila anggaran PMD dipangkas drastis hingga tersisa Rp 57 miliar. Bahkan, sumber PMD itu berasal dari dividen PAM pada tahun berjalan.

Baca juga : Menaker 10 Kali Rapat Bareng KDEI Taipei

“Jangan langsung dipotong hanya karena kinerjanya tidak maksimal. Segera dicari solusinya, agar PAM Jaya bisa meningkatkan kinerjanya dan mempercepat penyediaan air bersih. Target cakupan 100 persen pada 2030 harus bisa tercapai,” jelas Eneng.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.