Dark/Light Mode

Laju Vaksinasi Turun, Ternyata Karena Warga Telanjur Demen Sama Sinovac

Senin, 22 November 2021 19:13 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers PPKM secara virtual, Senin (22/11). (Foto: YouTube)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers PPKM secara virtual, Senin (22/11). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) melaporkan adanya penurunan laju vaksinasi dalam 3 minggu terakhir, yang semula konsisten di atas angka 2 juta per hari.

Menurut BGS, hal itu disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya, disebabkan oleh ketersediaan vaksin Sinovac yang mulai menurun. Diganti oleh AstraZeneca dan Pfizer.

"Dua vaksin ini sama amannya. Efikasinya bagus. Tapi karena masih baru, masyarakat masih ragu untuk menggunakannya," kata BGS dalam konferensi pers PPKM virtual, Senin (22/11).

Baca juga : Haico Van Der Veken Cuma Teman Dengan Rangga Azof

BGS menegaskan, semua vaksin yang beredar di Indonesia berkualitas bagus dan sudah terbukti aman. Sehingga masyarakat tak perlu ragu untuk segera divaksin.

"Memang ada demam. Sama seperti waktu kita kecil. Ketika divaksin cacar, kan juga ada demam. Tidak usah khawatir. Vaksin-vaksin itu sudah terbukti aman.Tidak usah ragu untuk segera divaksin. Jangan sampai, apa yang terjadi di Eropa, terjadi di Indonesia," terang BGS.

Stok Vaksin

Baca juga : Beratnya 700 Kg, Diarak Warga Ke Atas Gunung

BGS menyebut, stok vaksin di Indonesia saat ini berjumlah 287 juta dosis. Sebanyak 273 juta dosis sudah dikirim ke daerah-daerah, dan 25 juta dosis sudah disuntikkan.

"Jadi ada 50 juta stok yang ada di daerah-daerah. Itu cukup untuk 1 bulan," kata BGS.

Saat ini, kita lebih banyak menerima vaksin donasi dari luar negeri. Karena produksi vaksin di negara maju sudah berlebih untuk digunakan sendiri.

Baca juga : Warga Jakarta Diminta Sabar

"Paling banyak, kami menerima vaksin Pfizer dan Moderna. Vaksin ini baik dan memiliki efikasi tinggi," tandas BGS. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.