Dark/Light Mode

Biar Target Capai Karbon Neutral 2060 Tercapai

Pertamina Dan PLN Kudu Kebut Transisi Ke EBT

Selasa, 23 November 2021 06:50 WIB
Ilustrasi Energi Baru Terbarukan (Foto: iStock).
Ilustrasi Energi Baru Terbarukan (Foto: iStock).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah memiliki grand design untuk mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). Dua perusahaan pelat merah itu, diyakini bisa merealisasikan transisi energi seperti yang ditargetkan Pemerintah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pertamina dan PLN mempercepat peralihan energi demi tercapai karbon netral di 2060. Mantan Walikota Solo itu meminta agar kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi tersebut memiliki target yang bisa diimplementasikan. Misalnya, target dalam satu tahun, 5 tahun hingga 10 tahun mendatang. Hal ini diperlukan agar target menuju energi hijau (green energy) atau mencapai karbon netral pada 2060 benar-benar bisa dicapai.

“Dalam rentang waktu yang masih ada ini, gunakan sebaik-baiknya untuk memperkuat fondasi menuju transisi tadi,” pesan Jokowi dalam Rapat Pengarahan Presiden kepada Komisaris dan Direksi Pertamina-PLN, Sabtu (20/11).

Baca juga : PT Pegadaian Syariah Cabang Kelapa Gading Bantu Korban Kebakaran Koja

Apalagi, lanjut Jokowi, transisi menuju EBT merupakan topik yang juga telah dibahas dalam KTT G20 (Konferensi Tingkat Tinggi Grup 20) dan Kesepakatan Conference of the Parties ke-26 (COP26) di Glasgow, Skotlandia.

Untuk diketahui, upaya mendorong pemanfaatan EBT kini dihadapkan pada kondisi penggunaan batubara yang masih tinggi oleh PLN, sebagai bahan bakar utama pembangkit. Begitu juga, Pertamina yang masih berfokus pada bisnis minyak dan gas. Padahal, transisi energi dan peralihan menuju kendaraan listrik berpotensi memberi imbas pada dua BUMN energi tersebut.

“Transisi energi menuju energi hijau itu harus. Itu sudah nggak bisa tawar menawar,” tegas Jokowi.

Baca juga : Jokowi Minta Pertamina Dan PLN Siapkan Transisi Energi

Jokowi menilai, banyak investor yang sejatinya siap menanamkan investasi ke Pertamina dan PLN. Tapi, niatan ini terkendala rumitnya proses di birokrasi dan BUMN.

“Saya ini orang lapangan ya, kadang-kadang ingin marah untuk sesuatu yang saya tau, tapi kok sulit banget dilakukan,” kata Jokowi.

Jokowi meminta, Pertamina dan PLN membuka diri untuk menerima investasi. Kedua perusahaan dapat terbuka dalam hitung-hitungan terkait beban penugasan yang dimiliki.

Baca juga : Capai Carbon Neutral 2060, Ini Strategi PLN Lakukan Dekarbonisasi

“Artinya PLN dan Pertamina harus menjaga tata kelola dari setiap penugasan,” ungkap Jokowi.

Selain soal target waktu, ia juga meminta kedua perusahaan energi nasional itu bisa memilih teknologi yang paling tepat dalam mengupayakan transisi energi. Sebab, pemanfaatan teknologi juga menentukan seberapa cepat target bisa dikejar.

“Karena siapa yang bisa mengambil peran secepat itu yang akan mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.