Dark/Light Mode

Biar Target Capai Karbon Neutral 2060 Tercapai

Pertamina Dan PLN Kudu Kebut Transisi Ke EBT

Selasa, 23 November 2021 06:50 WIB
Ilustrasi Energi Baru Terbarukan (Foto: iStock).
Ilustrasi Energi Baru Terbarukan (Foto: iStock).

 Sebelumnya 
Menanggapi ini, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan berharap, teguran Presiden Jokowi bisa membawa perbaikan terhadap kinerja BUMN tersebut. Sehingga, potensi-potensi investasi di sektor EBT yang masih terhambat bisa segera ditangani.

“Tetapi, saya kira saat ini semua perizinan sudah berjalan satu pintu. BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dengan OSS (Online Single Submission) mereka sangat berperan terkait kemudahan berinvestasi di Indonesia,” katanya kepada Rakyat Merdeka.

Ia menilai, percepatan investasi juga harus didukung kementerian terkait dengan investasi di Indonesia. Mengingat, Indonesia sudah berkomitmen untuk NZE (Net Zero Emission) di 2060. Hanya saja, investasi tersebut harus tetap menguntungkan bagi semua pihak. Termasuk BUMN.

Baca juga : PT Pegadaian Syariah Cabang Kelapa Gading Bantu Korban Kebakaran Koja

“Jika investasi kurang menguntungkan, maka saya kira wajar adanya negosiasi terkait dengan skema B to B (Bussiness to Bussiness),” katanya.

Sejauh ini, ia meyakini, Pertamina dan PLN sudah memiliki grand design kembangkan EBT. Karena bagaimanapun, semua mengarah ke NZE di 2060. Tinggal bagaimana percepatan rencana kerja tersebut.

“Saya yakin dua BUMN ini sangat mendukung EBT, karena ini sudah menjadi tuntutan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” katanya.

Baca juga : Jokowi Minta Pertamina Dan PLN Siapkan Transisi Energi

Namun yang menjadi permasalahan sekarang, imbuh Mamit, adalah kelistrikan yang oversupply dan skema TOP (Take or Pay) untuk pembangkit batubara program 35 ribu megawatt (MW).

“Hal ini harus dipikirkan bagaimana agar semua listrik bisa diserap. Sebab, ketika EBT mulai dikejar namun pasarnya tidak menyerap, apalagi dengan skema feed in tariff atau TOP, maka hal ini akan menjadi beban bagi PLN ke depannya,” sarannya.

Sementara untuk Pertamina, Mamit melihat keseriusannya dalam mengembangkan EBT. Hal ini terlihat dengan adanya sub holding NRE (New Renewable Energy).

Baca juga : Capai Carbon Neutral 2060, Ini Strategi PLN Lakukan Dekarbonisasi

“Ini membuktikan, Pertamina sudah bertransformasi dari perusahaan migas (minyak dan gas) menjadi perusahaan energi. Sehingga mereka bisa berperan aktif dalam industri EBT ke depannya,” terangnya.

Secara terpisah, Executive Vice President (EVP) Komunikasi Korporat dan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) PLN Agung Murdifi mengaku, sebagai BUMN Badan yang menjadi operator bisnis ketenagalistrikan, PLN siap menjalankan transisi energi.

Menurutnya, strategi transisi energi telah disampaikan saat COP26. Di mana, Indonesia telah mengadopsi Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050. Serta roadmap yang detail untuk mencapai target NZE pada 2060.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.