Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KPK: Ortu Lebih Khawatir Anaknya Dapat Nilai Merah Ketimbang Nggak Mau Antre

Selasa, 23 November 2021 04:52 WIB
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Foto: Humas KPK)
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Foto: Humas KPK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengungkapkan, kurang dari 10 persen keluarga, yang ayah dan ibunya mengakui secara bersama-sama menerapkan nilai kejujuran untuk diinternalisasi di dalam keluarga.

Hal itu, merupakan hasil survei yang dilakukan KPK pada 2013 dalam studi pencegahan korupsi berbasis keluarga. Padahal, menurutnya, nilai-nilai integritas seperti kejujuran dan kerja keras harus ditanamkan kepada anak-anak didik sejak dini.

Baca juga : Ketika Luhut Bertanya Kepada Anak Muda, Berapa Nilai Matematikamu?

"Orang tua lebih khawatir anak-anaknya mendapat nilai matematika merah atau belum bisa membaca di kelas satu daripada karakter anak yang tidak mau antre," ujar Alex, saat menghadiri Kuliah Umum Pendidikan Antikorupsi di Universitas Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) Papua, yang diselenggarakan secara daring dan luring terbatas, Selasa (22/11).

Dalam kuliah umum tersebut Alex menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi KPK serta strategi pemberantasan korupsi. Komisi antirasuah itu saat ini menerapkan tiga pendekatan yang disebutnya dengan trisula pemberantasan korupsi.

Baca juga : Yang Digoyang Kok Cuma Anies

Ketiga pendekatan tersebut yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Pendekatan pendidikan dilakukan melalui salah satunya implementasi pendidikan antikorupsi pada setiap jejaring pendidikan. 

"Kita didik anak-anak kita menjadi generasi berintegritas yang memegang nilai-nilai kejujuran, kerja keras dan lainnya," tuturnya.

Baca juga : Polarisasi Ancam Bangsa, ILUNI UI Rilis Gerakan Kohesi Kebangsaan

Menurutnya, ada yang perlu diperbaiki dengan sistem pendidikan demikian. Pembentukan karakter, harus dilakukan sejak dini. Sedangkan kemampuan akademik, bisa dipelajari hingga anak dewasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.