Dark/Light Mode

Bilang NU Sedang Tidak Baik-baik Saja

Gus Ipul Panaskan Muktamar NU

Sabtu, 27 November 2021 07:20 WIB
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf. (Foto: Istimewa)
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Internal Nahdlatul Ulama (NU) sedang panas menjelang Muktamar ke-34. Di tengah kondisi ini, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengeluarkan pernyataan yang bikin suasana semakin panas. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini bilang, NU sedang tidak baik-baik saja.

Pernyataan Gus Ipul ini keluar menyikapi ketidakpastian waktu pelaksanaan Muktamar NU. Awalnya, Muktamar akan berlangsung pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Lalu, pihak KH Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU yang akan mencalonkan diri lagi, bermaksud mengundur Muktamar sampai 2022, dengan alasan Pemerintah menerapkan PPKM Level 3 jelang libur Natal dan Tahun Baru.

Baca juga : Dilantik Jokowi Siang Ini, Andika Perkasa Sah Jadi Panglima TNI

Gus Ipul, yang mendukung KH Yahya Cholil Staquf, maunya Muktamar dimajukan sepekan dari jadwal yang ditetapkan. Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini mengklaim, hal itu kemauan mayoritas pemegang suara Muktamar NU. "Mayoritas menghendaki muktamar dipercepat. Idealnya dipercepat seminggu dari jadwal," katanya, Kamis (18/11).

Kemarin, salah satu ketua di PBNU itu kembali bicara. Dalam keterangan yang dibagikan ke wartawan, Gus Ipul menerangkan, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar telah menerbitkan surat permintaan untuk memajukan Muktamar NU jadi 17 Desember 2021. "Surat Perintah ini ada latar belakangnya. Tidak ujug-ujug," jelasnya.

Baca juga : Di Jombang, Relawan Dan Para Ulama Panjatkan Doa Untuk Ganjar Pranowo

Surat dengan nomor 4272/A.1103/11/2001 itu beredar di grup-grup WhatsApp. Isinya memerintahkan panitia agar segera mengambil langkah-langkah terukur untuk menyelenggarakan muktamar pada 17 Desember 2021. "Itulah kenapa saya bilang bahwa PBNU itu sedang tidak baik-baik saja," ucap Gus Ipul.

Dia lalu bercerita, sebelumnya telah ada jadwal rapat untuk menyikapi status PPKM Level 3. Peserta rapatnya adalah Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Khatib Aam KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, dan Ketua Bidang di PBNU. Rapat pun disepakati dilaksanakan Rabu (24/11).

Baca juga : Pak Firli, Bongkar!

Sayangnya, rapat kala itu menemui jalan buntu alias deadlock. Sekjen PBNU minta rapat dilanjutkan keesokan harinya. Pada Kamis (25/11), Rais Aam dan Katib Aam datang kembali untuk melanjutkan rapat. Namun, hingga sore hari, Ketua Panitia, Ketua Umum, dan Sekjen tidak muncul.

Karena tidak ada kejelasan soal kehadiran mereka, maka Rais Aam memutuskan untuk menerbitkan surat perintah. "Rapat Kamis itu, harusnya dimulai ba'da dzuhur. Tapi, jangankan Ketua Panitia, bahkan Ketua Umum dan Sekjen saja tidak muncul. Ini yang saya katakan bahwa PBNU itu tidak sedang baik-baik saja," kata Gus Ipul.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.