Dark/Light Mode

Prof. Tjandra: Tetap Waspada, Semua Varian Covid Bisa Timbulkan Gejala Berat

Senin, 29 November 2021 15:42 WIB
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)
Prof. Tjandra Yoga Aditama (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama angkat bicara soal pernyataan lanjutan WHO tentang varian Omicron.

Seperti diketahui, setelah menyatakan Omicron sebagai VOC pada 26 November, WHO kemali mengeluarkan pernyataan tentang varian baru tersebut pada 28 November.

"Kalau kita lihat pengumuman-pengumuman varian baru sebelum ini, tidak ada yang dalam kurun waktu 2 hari, sudah ada pengumuman lanjutan," kata Prof. Tjandra dalam keterangannya, Senin (29/11).

Baca juga : Waspadai Varian Omicron, Tutup Perjalanan Internasional

Informasi WHO pada 28 November memaparkan enam analisa tentang kemungkinan dampak varian ini.

Pertama, penularan. Belum terlalu jelas sekali, apakah Omicron memang lebih mudah menular ketimbang varian lain, termasuk Delta.

"Tetapi, jumlah orang yang positif varian ini memang terus meningkat di Afrika Selatan. Perlu studi epidemiologi mendalam tentang hal ini," papar Prof. Tjandra.

Baca juga : Kemesraan Ini Tidak Akan Pernah Berlalu

Kedua, beratnya penyakit. Prof. Tjandra yang juga Guru Besar Universitas YARSI/UI menuturkan, sampai saat ini, masih belum terlalu jelas, apakah Omicron mengakibatkan penyakit Covid gejala berat atau tidak.

Data awal memang menunjukkan, adanya peningkatan jumlah kasus yang ditangani masuk RS di Afrika Selatan. Tapi, analisisnya masih harus diteliti lebih lanjut.

Sejauh ini, juga belum ada informasi ilmiah yang menyebutkan gejala akibat Omicron, berbeda dengan varian lain.

Baca juga : Pertagas Kembali Gelar Vaksinasi Covid-19 Di Jawa Timur

"Memang, ada laporan awal dari data mahasiswa bahwa kaum muda cenderung memiliki keluhan lebih ringan. Tapi, kepastian dampak beratnya varian Omicron, baru akan ada dalam beberapa hari atau minggu ke depan," jelas Prof. Tjandra.

Mantan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan ini menambahkan, semua varian Covid-19 dapat menimbulkan penyakit berat dan kematian. Apalagi pada kelompok rentan seperti kaum lansia, komorbid, gangguan imunitas dan sebagainya.

"Jadi, sambil menunggu data ilmiah lebih lengkap, kita harus terus waspada. Pencegahan (3M, 3T dan vaksinasi) tetap merupakan hal utama," tandas Prof. Tjandra.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.