Dark/Light Mode

Manfaatkan Forum G20, Menkominfo Ajak Kolaborasi Pelaku Industri E-Health

Selasa, 30 November 2021 19:18 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate (kiri) dalam Forum Ekonomi Digital III yang berlangsung hibrida dari Jakarta Pusat, Selasa (30/11/2021). (Foto : Kominfo)
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate (kiri) dalam Forum Ekonomi Digital III yang berlangsung hibrida dari Jakarta Pusat, Selasa (30/11/2021). (Foto : Kominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengajak pelaku industri e-health berkolaborasi dan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Menkominfo menilai, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia selama pandemi Covid-19 tidak bisa dilepaskan dari keberadaan layanan kesehatan digital.

“Terlebih saat pandemi, layanan digital kesehatan telah membuka akses masyarakat semakin insklusif. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh mitra sektor kesehatan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi,” ujarnya dalam Forum Ekonomi Digital III dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/11).

Menurut Menkominfo, di tahun 2021, valuasi sektor ekonomi digital diperkirakan akan mencapai sekitar USD70 Miliar atau Rp1.000 Trilliun. Hingga tahun 2025 diproyeksikan tumbuh sampai dengan USD146 Miliar atau Rp2.100 Triliun.

Baca juga : Buka Lapangan Kerja, Sandiaga Uno Harap Kolaborasi Dengan Grab Indonesia Berkelanjutan

“Sangat besar, termasuk di dalamnya electronic health. Sehingga kita perlu melakukan pertemuan untuk mendapat masukan dari industri, agar kebijakan yang diambil itu memang berpihak pada pengembangan industri termasuk industri e-health dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat,” jelasnya.

Menteri Johnny menilai melalui pertemuan itu, pelaku industri akan dapat menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah.  

“Jadi sudah tiga kali kita lakukan pertemuan seperti sekarang dan kali ini khusus terkait digital health dalam rangka menjadikannya sebagai platform komunikasi dan koordinasi antara pemerintah dengan pelaku industri e-health atau digital health,” tuturnya.

Bahkan Menkominfo mengharapkan akan dapat meningkatkan kolaborasi antarpemangku kepentingan.

Baca juga : RI Akan Pamerin Layanan Investasi Dan UU Ciptaker

“Kita dapat mengidentifikasi titik-titik blindspot-nya dalam semangat yang lebih bersinergi, berkolaborasi lintas pemangku kepentingan dengan Kementerian Kesehatan, dengan berbagai asosiasi kesehatan, pemimpin-pemimpin puncak di e-health yang hadir hari ini maupun yang tidak hadir,” harapnya.  

Menurut Menteri Johnny ada tiga peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku industri e-health tanah air agar turut aktif memperkuat penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun depan.

“Pertama adalah memberikan rekomendasi dan masukan terkait isu electronic health yang dibahas pada Digital Economy Working Group G20 Tahun 2022,” ujarnya 

Hal kedua, menurut Menkominfo, pelaku industri dapat berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun prinsip-prinsip bersama skala global tentang praktek teknologi kesehatan. 

Baca juga : Sabet IPEA 2021, Kinerja Pupuk Kaltim Jadi Role Model Industri Tanah Air

“Ketiga, mengeksplorasi secara aktif dalam menjalin kerjasama business to business antarnegara G20. Keempat, menyediakan kustomisasi layanan isu e-health pada masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta dari negara-negara G20 lainnya,” paparnya. [IPL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.