Dark/Light Mode

Ummat Peduli NU & AMNU Minta Muktamar Diundur Januari

Jumat, 3 Desember 2021 19:43 WIB
Aliansi Mahasiswa Nahdlatul Ulama (AM-NU) dan Ummat Peduli NU berunjuk rasa di depan Gedung PBNU mendukung Muktamar ke-34 dilaksanakan akhir bulan Januari 2022, Jumat (3/12). (Foto: Ist)
Aliansi Mahasiswa Nahdlatul Ulama (AM-NU) dan Ummat Peduli NU berunjuk rasa di depan Gedung PBNU mendukung Muktamar ke-34 dilaksanakan akhir bulan Januari 2022, Jumat (3/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aliansi Mahasiswa Nahdlatul Ulama (AMNU) dan Ummat Peduli NU mendukung Muktamar Ke-34 dilaksanakan pada akhir bulan Januari 2022. Selain diklaim momentum tepat karena bertepatan dengan Hari Lahir NU yang Ke-96, juga mendukung Pemerintah yang saat ini sedang menerapkan PPKM Level 3.

"Kami mendukung PBNU segera menggelar Pleno untuk menentukan tanggal pelaksanaan Muktamar Ke-34. Hal itu tidak menjadi bahan spekulasi pihak yang tidak sabar untuk dilaksanakannya Muktamar, sehingga menimbulkan kegaduhan di tubuh ormas Islam terbesar di Indonesia ini," ujar Koordinator AMNU, Jufri, kala berorasi di depan Gedung PBNU, di Jakarta, Jumat (3/12).

AMNU itu merespon dugaan sikap tiba-tiba dari Pjs Ketua Rais Aam KH. Miftachul Achyar yang secara sepihak tanpa ada Ketua Umum KH. Said Aqil Siroj langsung mengumumkan pelaksanaan Muktamar tanggal 17 Desember 2021.

Baca juga : Soal Penundaan Muktamar, Panita Tunggu Keputusan Resmi PBNU

Keputusan ini menurut jelas melanggar AD/ART NU yang menyebutkan Ketua Rais Aam bersama Ketua Umum PBNU melaksanakan Muktamar. "Padahal dalam AD ART NU, jelas-jelas disebutkan bahwa Rois Aam bersama Ketua Umum bertugas melaksanakan Muktamar," tuturnya.

Surat Keputusan PBNU yang menginstruksikan agar penyelenggaraan Muktamar NU di Lampung dilaksanakan pada 17-19 Desember 2021 pun dinilai tidak sah. Pasalnya, pernyataan tersebut hanya ditandatangani oleh Pjs Rais Aam KH. Miftachul Akhyar.

"Semula Muktamar NU diagendakan pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. Namun kemudian pemerintah mengumumkan pemberlakuan PPKM Level 3 menjelang Natal dan Tahun Baru, sehingga pelaksanaan Muktamar tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana," katanya.

Baca juga : Bantu Pelarian Eks Sekretaris MA, Ferdy Yuman Dituntut 7 Tahun Penjara

AMNU dan Ummat Peduli NU sempat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung/kantor Pusat PBNU, Jakarta. Aksi unjuk rasa itu dimaksudkan sebagai penekanan bahwa Muktamar mesti dilaksanakan bulan Januari 2022.

"Kami meminta agar PBNU melakukan pleno lagi. Sebab ada yang ingin Muktamar dipercepat. Katakanlah kebenaran itu walau pahit. Agar Muktamar yang kita harapan, baik, terlaksana," kata salah satu orator AMNU.

Mereka pun mendukung sembilan kiai sepuh NU. Dukungan itu agar kesembilan kiai sepuh tersebut mau melaksanakan Muktamar bulan Januari 2022. "Mendukung kesepakatan 9 Kyai Sepuh NU dalam Masyayih NU bahwa idealnya Muktamar Ke-34 NU dilaksanakan pada akhir Januari 2022 bertepatan dengan Harlah NU ke-96. Sukseskan Muktamar NU ke-34," kata Deden, Korlap Aksi lainnya.

Baca juga : GP Ansor Dukung Muktamar NU Ke-34 Digelar Tahun Ini

Sebelumnya, Panitia Pengarah Muktamar NU menegaskan bahwa mundurnya pelaksanaan Muktamar NU ke-34 murni karena alasan pandemi Covid-19. "Karena Pemerintah akan menerapkan PPKM untuk mencegah penularan Covid-19 di libur akhir tahun," kata Muhammad Nuh yang merupakan Ketua Steering Committee (SC) Muktamar NU ke-34.

Hal yang sama disampaikan K.H. Muhsin Abdillah, Pimpinan Ponpes Darussa'adah yang juga Rais Syuriah PWNU Lampung, sebagai tuan rumah mengaku lebih suka mundur. Alasannya agar panitia bisa lebih leluasa dan penyelenggaraan Muktamar akan berlangsung lebih tertib. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.