Dark/Light Mode

Edhy Prabowo Juga Pakai Duit Suap Benur Buat Modifikasi Mobil dan Beli Parfum Mewah

Kamis, 11 Februari 2021 18:58 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo. (Foto: Tedy Kroen/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menelisik aliran uang suap izin ekspor benih lobster yang diterima eks menteri kelautan dan perikanan (KKP) Edhy Prabowo. Duit suap itu di antaranya digunakan untuk modifikasi mobil, membeli tanah, dan parfum mewah.

Penyidik komisi antirasuah mendalami soal ini dari dua saksi yang diperiksa hari ini, yakni Ken Widharyuda Rinaldo dan Heryanto. Kedua karyawan swasta ini digarap sebagai saksi bagi tersangka Edhy Prabowo.

"Heryanto didalami soal dugaan aliran sejumlah uang, yang peruntukannya membeli berbagai aset dan barang mewah. Di antaranya tanah dan parfum dengan merk ternama untuk tersangka EP (Edhy Prabowo)," ungkap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Kamis (11/2).

Sementara Ken, dikonfirmasi soal pembayaran sejumlah uang oleh tersangka Ainul Faqih dan tersangka Amiril Mukminin untuk keperluan memodifikasi mobil milik Edhy Prabowo.

Baca juga : ICEBOX Sarana Bagi Musisi Untuk Tetap Kreatif dan Berkarya

Ainul adalah staf dari Iis Rosita Dewi, istri Edhy Prabowo. Sedangkan Amiril Mukminin adalah sekretaris pribadi politisi Gerindra itu. "Sumber uang untuk membeli barang mewah itu diduga dari kumpulan uang yg berasal para eksportir yang mendapatkan izin ekspor benur di KKP tahun 2020," bebernya.

Sementara tiga saksi lain yang dipanggil hari ini tidak hadir. Ketiganya adalah Noer Syamsi Zakaria, Miliardso Ing Morah, dan Siti Rogayah. Noer dan Miliardso adalah karyawan swasta. Sementara Siti Rogayah, ibu rumah tangga.

Sebelumnya, KPK sudah mengendus beberapa barang mewah Edhy Prabowo yang diduga dibeli dengan uang suap. Penyidik juga menduga, Edhy menggunakan uang itu untuk membayar sewa apartemen pemain bulu tangkis putri.

Dalam persidangan penyuap Edhy, Suharjito, bos PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPP), Jaksa membeberkan daftar belanjaan Edhy di Amerika Serikat yang mencapai lebih dari Rp 753 juta. Uang tersebut, kata jaksa, dikirim Amiril Mukminin, ke rekening atas nama Ainul Faqih.

Baca juga : Edhy Prabowo Klaim Istrinya Tidak Terlibat Suap Benih Lobster

"Kemudian Ainul Faqih menggunakan uang tersebut sesuai dengan arahan Amiril Mukminin untuk kepentingan Edhy Prabowo dan Iis Rosita Dewi (istri Edhy)," ucap jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (11/2).

Barang-barang tersebut adalah tiga jam tangan Rolex tipe oyster perpetual warna silver, rosegold, dan kombinasi keduanya. Kemudian dompet, tas koper, dan tas kerja merk Tumi.

Lalu, dua tas koper dan sebuah tas merek Louis Vuitton warna gelap bermotif LV jenis soft trunk, tas merek Bottega Veneta Made In Italy, dan tas merek Hermes Paris Made In France warna coklat krem.

Lainnya, tiga baju anak-anak, 19 celana, satu tas anak, lima jaket hoodie, dan 12 jas hujan. Seluruhnya merk Old Navy.

Baca juga : Edhy Prabowo Jujur Suka Minum Wine, Ngakunya Beli Pakai Duit Sendiri

Lalu, sebuah baju merk Brooks Brothers warna biru, celana merk Brooks Brothers slim fit berwarna biru dongker, dua buah pulpen Montblanc berserta 2 isi ulang pulpen, dan enam buah parfum merek Blue de Chanel Paris warna biru navy ukuran 100 ml.

Suharjito didakwa memberi suap ke Edhy Prabowo sebesar Rp 2,1 miliar dari Rp 5 miliar yang diminta Edhy. Suap itu untuk memuluskan izin ekspor benur PT DPP.  [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.