Dark/Light Mode

KPK Bantu Tangkap Buronan Korupsi Pembangunan Pabrik

Jumat, 10 Desember 2021 07:05 WIB
Penangkapan DPO Deni Gumelar, terpidana kasus korupsi proyek pembangunan Pabrik Bentonite Full Aktifasi pada Perusahaan Daerah Agrobisnis dan Pertambangan Jawa Barat. (Foto: Istimewa)
Penangkapan DPO Deni Gumelar, terpidana kasus korupsi proyek pembangunan Pabrik Bentonite Full Aktifasi pada Perusahaan Daerah Agrobisnis dan Pertambangan Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Ali mengutarakan, permintaan bantuan untuk pencarian Deni baru disampaikan pada 15 April 2021. Permintaan disampaikan dalam rapat koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

“Penangkapan DPO ini adalah bentuk sinergi tanpa henti antara KPK dan aparat penegak hukum lain dalam upaya penyelesaian penanganan perkara tindak pidana korupsi,” kata Ali.

Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kajati) Asep Mulyana membenarkan penangkapan buronan Deni Gumelar. Penangkapan berkat kerjasama dengan intelijen Kejaksaan Tinggi Jabar, Kejaksaan Negeri Bandung dan KPK.

Baca juga : Zulhas Imbau Muballigh Ikuti Perkembangan Zaman

“Alhamdulillah penangkapan dilaksanakan tadi (kemarin-red) pukul 09.00 di Jalan Kopo Bihbul, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung,” kata Asep.

Ia mengakui upaya penangkapan Deni Gumelar menemui kendala. Lantaran terpidana lihai berpindah-pindah tempat, dan selalu mengganti identitas.

Saat proses penangkapan pihaknya memastikan dan mengecek identitas dan bukti-bukti fisik yang mengarah kepada Deni. “Setelah yakin betul, kami tangkap, eksekusi,” katanya.

Baca juga : HDCI Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru

Penangkapan ini merupakan bukti konkrit dan komitmennya untuk memberantas tindak pidana korupsi yang merupakan musuh bersama.

Asep mengimbau pencegahan dan penindakan korupsi bukan hanya menjadi tugas dari Aparat Penegak Hukum (APH). Tapi juga upaya kolaborasi dengan dukungan media serta unsur masyarakat bangsa.

“Pesan dari kami, tidak ada tempat yang aman buat para pelaku kejahatan korupsi. Kami akan buru terus, kejar terus, di manapun mereka berada sampai kapanpun,” tegas Asep. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.